gociwidey
  • Website
  • Indonesia
  • Laravel
  • AI
  • Hosting
  • Bisnis
No Result
View All Result
gociwidey
  • Website
  • Indonesia
  • Laravel
  • AI
  • Hosting
  • Bisnis
No Result
View All Result
gociwidey
No Result
View All Result
Home Belajar

Tutorial Laravel Dasar untuk Pemula Bahasa Indonesia: Langkah Demi Langkah

Jasper Blackwood by Jasper Blackwood
March 27, 2025
in Belajar, Indonesia, Laravel, Panduan, Pemula
0
Share on FacebookShare on Twitter

Selamat datang para developer masa depan! Apakah kamu tertarik untuk membuat aplikasi web modern yang canggih dan terstruktur? Jika iya, maka kamu berada di tempat yang tepat! Tutorial ini akan membimbing kamu, para pemula, untuk memahami dasar-dasar Laravel, framework PHP yang sangat populer dan banyak digunakan oleh developer di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Kita akan membahas semuanya langkah demi langkah, mulai dari persiapan lingkungan pengembangan, instalasi Laravel, hingga membuat aplikasi sederhana. Jangan khawatir, tutorial ini menggunakan bahasa Indonesia yang mudah dipahami, sehingga kamu tidak akan merasa kesulitan meskipun baru pertama kali mengenal Laravel. Yuk, kita mulai!

1. Apa Itu Laravel dan Mengapa Harus Mempelajarinya? (Pengenalan Laravel)

Sebelum masuk lebih dalam ke kode, mari kita pahami dulu apa itu Laravel dan mengapa framework ini begitu digemari. Laravel adalah framework PHP open-source yang dirancang untuk mempermudah dan mempercepat proses pengembangan aplikasi web. Dengan Laravel, kamu bisa fokus pada logika bisnis aplikasi kamu, tanpa perlu memusingkan detail teknis yang rumit seperti routing, otentikasi, dan templating.

Keunggulan Laravel yang Perlu Kamu Ketahui:

Related Post

Hosting Domain Gratis Tanpa Iklan di Indonesia: Solusi Hemat untuk Pemula

May 17, 2025

Belajar Dasar AI untuk Pemula: Memahami Konsep AI dengan Mudah

May 14, 2025

Tool AI untuk Menulis Artikel Bahasa Indonesia: Konten Berkualitas dalam Sekejap

May 13, 2025

Tips Optimasi Performa Website Laravel: Website Cepat dan Responsif

May 12, 2025
  • Sintaks yang Elegan dan Ekspresif: Laravel menawarkan sintaks yang bersih dan mudah dibaca, sehingga kode yang kamu tulis akan lebih maintainable dan mudah dipahami oleh developer lain.
  • Fitur Lengkap dan Siap Pakai: Laravel menyediakan berbagai fitur built-in yang siap pakai, seperti routing, middleware, database migrations, templating engine (Blade), dan masih banyak lagi. Ini akan menghemat banyak waktu dan tenaga kamu dalam mengembangkan aplikasi.
  • Komunitas yang Besar dan Aktif: Laravel memiliki komunitas yang sangat besar dan aktif di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Ini berarti kamu akan mudah menemukan bantuan jika mengalami kesulitan dan ada banyak sumber belajar yang tersedia.
  • Keamanan yang Terjamin: Laravel dirancang dengan mempertimbangkan keamanan aplikasi web. Framework ini menyediakan berbagai fitur untuk melindungi aplikasi kamu dari serangan XSS, CSRF, dan SQL injection.
  • Ekosistem yang Kaya: Laravel memiliki ekosistem yang kaya dengan berbagai package dan library yang dapat kamu gunakan untuk memperluas fungsionalitas aplikasi kamu.

Dengan semua keunggulan ini, Laravel adalah pilihan yang tepat untuk membangun berbagai jenis aplikasi web, mulai dari website sederhana hingga aplikasi kompleks seperti e-commerce atau social media. Tutorial ini akan membantumu memahami Tutorial Laravel Dasar untuk Pemula Bahasa Indonesia: Langkah Demi Langkah.

2. Persiapan Lingkungan Pengembangan (XAMPP, Composer, dan Text Editor)

Sebelum mulai menggunakan Laravel, kamu perlu mempersiapkan lingkungan pengembangan terlebih dahulu. Berikut adalah beberapa tools yang kamu butuhkan:

  • XAMPP: XAMPP adalah paket software yang berisi Apache, MySQL, dan PHP. XAMPP akan bertindak sebagai web server dan database server untuk aplikasi Laravel kamu. Kamu bisa mengunduh XAMPP secara gratis di https://www.apachefriends.org/index.html. Pastikan kamu mengunduh versi yang sesuai dengan sistem operasi kamu (Windows, macOS, atau Linux).

    Setelah mengunduh XAMPP, instal seperti biasa. Setelah instalasi selesai, jalankan XAMPP Control Panel dan pastikan modul Apache dan MySQL berjalan.

  • Composer: Composer adalah dependency manager untuk PHP. Composer akan membantu kamu menginstal dan mengelola package dan library yang dibutuhkan oleh Laravel. Kamu bisa mengunduh Composer secara gratis di https://getcomposer.org/.

    Setelah mengunduh Composer, instal seperti biasa. Pastikan kamu mencentang opsi “Add PHP to your path” saat instalasi.

  • Text Editor/IDE: Kamu membutuhkan text editor atau Integrated Development Environment (IDE) untuk menulis kode. Ada banyak pilihan text editor/IDE yang tersedia, seperti Visual Studio Code, Sublime Text, PHPStorm, atau Atom. Pilihlah yang paling nyaman kamu gunakan. Visual Studio Code (VS Code) sangat direkomendasikan karena gratis, ringan, dan memiliki banyak extension yang berguna untuk pengembangan Laravel.

Dengan ketiga tools ini sudah terinstal, kamu siap untuk menginstal Laravel.

3. Instalasi Laravel Menggunakan Composer (Membuat Proyek Laravel Baru)

Sekarang, mari kita instal Laravel menggunakan Composer. Buka command prompt atau terminal kamu, kemudian arahkan ke directory tempat kamu ingin menyimpan proyek Laravel kamu. Misalnya, jika kamu menggunakan XAMPP, kamu bisa arahkan ke C:xampphtdocs (Windows) atau /opt/lampp/htdocs (Linux).

Setelah berada di directory yang tepat, jalankan perintah berikut:

composer create-project --prefer-dist laravel/laravel nama-proyek

Ganti nama-proyek dengan nama proyek yang kamu inginkan. Misalnya, laravel-pemula. Composer akan mengunduh dan menginstal semua dependency yang dibutuhkan oleh Laravel. Proses ini mungkin memakan waktu beberapa menit, tergantung pada kecepatan internet kamu.

Setelah proses instalasi selesai, kamu akan melihat sebuah directory baru dengan nama nama-proyek (misalnya, laravel-pemula). Ini adalah directory proyek Laravel kamu.

4. Menjalankan Aplikasi Laravel untuk Pertama Kalinya (Artisan Serve)

Setelah proyek Laravel berhasil diinstal, mari kita jalankan aplikasi untuk pertama kalinya. Arahkan ke directory proyek Laravel kamu (misalnya, C:xampphtdocslaravel-pemula) menggunakan command prompt atau terminal.

Kemudian, jalankan perintah berikut:

php artisan serve

Perintah ini akan menjalankan web server built-in Laravel. Kamu akan melihat output seperti ini:

Laravel development server started: http://127.0.0.1:8000

Buka browser kamu dan ketik http://127.0.0.1:8000 di address bar. Jika semuanya berjalan dengan lancar, kamu akan melihat halaman welcome Laravel. Selamat! Kamu telah berhasil menginstal dan menjalankan aplikasi Laravel kamu untuk pertama kalinya!

5. Mengenal Struktur Direktori Laravel (Folder Penting dan Fungsinya)

Sebelum kita mulai membuat aplikasi yang lebih kompleks, mari kita pahami dulu struktur direktori Laravel. Struktur direktori Laravel dirancang untuk memudahkan kamu dalam mengorganisasikan kode aplikasi kamu.

Berikut adalah beberapa directory penting dalam proyek Laravel dan fungsinya:

  • app/: Directory ini berisi kode inti aplikasi kamu, seperti models, controllers, middleware, dan providers.
  • bootstrap/: Directory ini berisi file-file yang digunakan untuk bootstrap aplikasi Laravel.
  • config/: Directory ini berisi file-file konfigurasi aplikasi kamu, seperti konfigurasi database, email, dan session.
  • database/: Directory ini berisi migrations, seeders, dan factories untuk mengelola database aplikasi kamu.
  • public/: Directory ini berisi file-file public seperti CSS, JavaScript, dan images. Ini adalah directory yang diakses oleh web server.
  • resources/: Directory ini berisi views (template), CSS, JavaScript, dan language files.
  • routes/: Directory ini berisi file-file routing aplikasi kamu, yang menentukan bagaimana aplikasi kamu merespons permintaan HTTP.
  • storage/: Directory ini digunakan untuk menyimpan file-file yang diunggah oleh pengguna dan cache aplikasi.
  • tests/: Directory ini berisi tests untuk aplikasi kamu.
  • vendor/: Directory ini berisi dependency yang diinstal menggunakan Composer. Jangan mengubah file-file di directory ini.

Memahami struktur direktori Laravel akan membantu kamu dalam menemukan file-file yang kamu butuhkan dan mengorganisasikan kode aplikasi kamu dengan lebih baik.

6. Routing di Laravel: Mengatur Alamat dan Halaman (Basic Routing)

Routing adalah proses pemetaan URL ke controller atau closure. Dalam Laravel, kamu bisa mengatur routing di file-file yang ada di directory routes/.

Berikut adalah contoh routing sederhana:

// routes/web.php

use IlluminateSupportFacadesRoute;

Route::get('/', function () {
    return view('welcome');
});

Route::get('/halo', function () {
    return 'Halo Dunia!';
});
  • Route::get('/', function () { ... }); mendefinisikan route untuk URL /. Ketika pengguna mengakses URL /, Laravel akan menjalankan closure yang mengembalikan view welcome.
  • Route::get('/halo', function () { ... }); mendefinisikan route untuk URL /halo. Ketika pengguna mengakses URL /halo, Laravel akan menjalankan closure yang mengembalikan string 'Halo Dunia!'.

Coba akses http://127.0.0.1:8000/halo di browser kamu. Kamu akan melihat teks “Halo Dunia!”.

Laravel mendukung berbagai jenis HTTP method, seperti GET, POST, PUT, PATCH, dan DELETE. Kamu bisa menggunakan method yang sesuai dengan kebutuhan kamu.

7. Controller: Logika Aplikasi dan Interaksi dengan Model (Membuat dan Menggunakan Controller)

Controller adalah kelas yang berisi logika aplikasi kamu. Controller bertanggung jawab untuk menerima permintaan dari pengguna, memproses data, berinteraksi dengan model, dan mengembalikan response ke pengguna.

Untuk membuat controller, kamu bisa menggunakan perintah artisan make:controller. Misalnya, untuk membuat controller dengan nama UserController, jalankan perintah berikut:

php artisan make:controller UserController

Perintah ini akan membuat file UserController.php di directory app/Http/Controllers/.

Berikut adalah contoh controller:

// app/Http/Controllers/UserController.php

namespace AppHttpControllers;

use IlluminateHttpRequest;

class UserController extends Controller
{
    public function index()
    {
        return 'Daftar Pengguna';
    }

    public function show($id)
    {
        return 'Detail Pengguna dengan ID: ' . $id;
    }
}
  • index() adalah method untuk menampilkan daftar pengguna.
  • show($id) adalah method untuk menampilkan detail pengguna dengan ID tertentu.

Untuk menggunakan controller, kamu perlu mendaftarkannya di route.

// routes/web.php

use IlluminateSupportFacadesRoute;
use AppHttpControllersUserController;

Route::get('/users', [UserController::class, 'index']);
Route::get('/users/{id}', [UserController::class, 'show']);
  • Route::get('/users', [UserController::class, 'index']); memetakan URL /users ke method index() pada controller UserController.
  • Route::get('/users/{id}', [UserController::class, 'show']); memetakan URL /users/{id} ke method show($id) pada controller UserController. {id} adalah parameter yang akan diteruskan ke method show().

Coba akses http://127.0.0.1:8000/users dan http://127.0.0.1:8000/users/1 di browser kamu. Kamu akan melihat output yang sesuai.

8. View: Menampilkan Data ke Pengguna (Blade Templating Engine)

View adalah template yang digunakan untuk menampilkan data ke pengguna. Laravel menggunakan Blade Templating Engine untuk membuat view. Blade menyediakan sintaks yang sederhana dan ekspresif untuk menulis template.

View biasanya disimpan di directory resources/views/. Untuk membuat view, kamu bisa membuat file dengan ekstensi .blade.php. Misalnya, welcome.blade.php.

Berikut adalah contoh view:

<!-- resources/views/welcome.blade.php -->

<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
    <title>Selamat Datang</title>
</head>
<body>
    <h1>Selamat Datang di Aplikasi Laravel!</h1>
    <p>Halo, {{ $nama }}!</p>
</body>
</html>
  • {{ $nama }} adalah contoh sintaks Blade untuk menampilkan variabel $nama.

Untuk mengirim data ke view, kamu bisa menggunakan method view() pada controller.

// app/Http/Controllers/UserController.php

namespace AppHttpControllers;

use IlluminateHttpRequest;

class UserController extends Controller
{
    public function index()
    {
        $nama = 'Budi';
        return view('welcome', ['nama' => $nama]);
    }
}
  • return view('welcome', ['nama' => $nama]); mengembalikan view welcome dengan data ['nama' => $nama].

Sekarang, akses http://127.0.0.1:8000/users di browser kamu. Kamu akan melihat teks “Halo, Budi!” di halaman welcome.

9. Database: Migrations dan Model (Eloquent ORM)

Laravel menyediakan fitur migrations untuk mengelola skema database dan Eloquent ORM untuk berinteraksi dengan database.

Migrations:

Migrations adalah cara untuk membuat dan memodifikasi tabel database menggunakan kode. Ini memudahkan kamu dalam melacak perubahan skema database dan membagikannya dengan developer lain.

Untuk membuat migration, kamu bisa menggunakan perintah artisan make:migration. Misalnya, untuk membuat migration untuk tabel users, jalankan perintah berikut:

php artisan make:migration create_users_table

Perintah ini akan membuat file migration di directory database/migrations/.

Berikut adalah contoh migration:

// database/migrations/xxxx_xx_xx_xxxxxx_create_users_table.php

use IlluminateDatabaseMigrationsMigration;
use IlluminateDatabaseSchemaBlueprint;
use IlluminateSupportFacadesSchema;

class CreateUsersTable extends Migration
{
    /**
     * Run the migrations.
     *
     * @return void
     */
    public function up()
    {
        Schema::create('users', function (Blueprint $table) {
            $table->id();
            $table->string('name');
            $table->string('email')->unique();
            $table->timestamp('email_verified_at')->nullable();
            $table->string('password');
            $table->rememberToken();
            $table->timestamps();
        });
    }

    /**
     * Reverse the migrations.
     *
     * @return void
     */
    public function down()
    {
        Schema::dropIfExists('users');
    }
}
  • up() adalah method untuk membuat tabel.
  • down() adalah method untuk menghapus tabel.

Untuk menjalankan migration, jalankan perintah berikut:

php artisan migrate

Eloquent ORM:

Eloquent ORM adalah Object-Relational Mapper (ORM) yang disediakan oleh Laravel. Eloquent ORM memungkinkan kamu untuk berinteraksi dengan database menggunakan object dan method PHP, tanpa perlu menulis query SQL secara langsung.

Untuk membuat model, kamu bisa menggunakan perintah artisan make:model. Misalnya, untuk membuat model untuk tabel users, jalankan perintah berikut:

php artisan make:model User

Perintah ini akan membuat file User.php di directory app/.

Berikut adalah contoh model:

// app/User.php

namespace App;

use IlluminateFoundationAuthUser as Authenticatable;
use IlluminateNotificationsNotifiable;

class User extends Authenticatable
{
    use Notifiable;

    /**
     * The attributes that are mass assignable.
     *
     * @var array
     */
    protected $fillable = [
        'name', 'email', 'password',
    ];

    /**
     * The attributes that should be hidden for arrays.
     *
     * @var array
     */
    protected $hidden = [
        'password', 'remember_token',
    ];

    /**
     * The attributes that should be cast to native types.
     *
     * @var array
     */
    protected $casts = [
        'email_verified_at' => 'datetime',
    ];
}

Kamu bisa menggunakan model untuk mengambil, membuat, mengubah, dan menghapus data di database.

10. Validasi Input: Memastikan Data yang Benar (Request Validation)

Validasi input adalah proses memastikan bahwa data yang dimasukkan oleh pengguna memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Ini penting untuk menjaga integritas data dan mencegah error.

Laravel menyediakan fitur validasi yang mudah digunakan. Kamu bisa mendefinisikan aturan validasi di controller atau form request.

Berikut adalah contoh validasi di controller:

// app/Http/Controllers/UserController.php

namespace AppHttpControllers;

use IlluminateHttpRequest;

class UserController extends Controller
{
    public function store(Request $request)
    {
        $request->validate([
            'name' => 'required|max:255',
            'email' => 'required|email|unique:users',
            'password' => 'required|min:8',
        ]);

        // Simpan data pengguna ke database
    }
}
  • $request->validate([ ... ]); menjalankan validasi pada request.
  • 'name' => 'required|max:255' mendefinisikan aturan bahwa field name harus diisi dan maksimal 255 karakter.
  • 'email' => 'required|email|unique:users' mendefinisikan aturan bahwa field email harus diisi, formatnya harus email, dan harus unik di tabel users.
  • 'password' => 'required|min:8' mendefinisikan aturan bahwa field password harus diisi dan minimal 8 karakter.

Jika validasi gagal, Laravel akan secara otomatis mengarahkan pengguna kembali ke halaman sebelumnya dengan pesan error.

11. Authentication: Mengamankan Aplikasi (Laravel Breeze atau Jetstream)

Authentication adalah proses memverifikasi identitas pengguna. Laravel menyediakan scaffolding authentication yang mudah digunakan melalui package seperti Laravel Breeze atau Laravel Jetstream.

Laravel Breeze:

Laravel Breeze adalah implementasi authentication minimalis yang menggunakan Blade template. Untuk menginstal Laravel Breeze, jalankan perintah berikut:

composer require laravel/breeze --dev
php artisan breeze:install
npm install
npm run dev
php artisan migrate

Laravel Jetstream:

Laravel Jetstream adalah scaffolding authentication yang lebih lengkap, yang menyediakan fitur tambahan seperti team management, two-factor authentication, dan API authentication. Laravel Jetstream mendukung Livewire dan Inertia.js.

Setelah menginstal salah satu package tersebut, kamu akan mendapatkan view dan controller yang diperlukan untuk login, register, reset password, dan verifikasi email. Kamu hanya perlu menyesuaikan view dan controller sesuai dengan kebutuhan aplikasi kamu.

12. Kesimpulan dan Langkah Selanjutnya (Menjadi Developer Laravel Mahir)

Selamat! Kamu telah mempelajari dasar-dasar Laravel. Dengan pemahaman yang kuat tentang konsep-konsep dasar ini, kamu siap untuk membangun aplikasi web yang lebih kompleks dan canggih.

Langkah Selanjutnya:

  • Pelajari lebih lanjut tentang fitur-fitur Laravel lainnya: Laravel memiliki banyak fitur lain yang belum kita bahas dalam tutorial ini, seperti queues, events, notifications, dan testing.
  • Bangun proyek nyata: Cara terbaik untuk belajar adalah dengan membangun proyek nyata. Cobalah membuat aplikasi web sederhana, seperti blog, to-do list, atau e-commerce sederhana.
  • Bergabung dengan komunitas Laravel: Bergabung dengan komunitas Laravel akan membantu kamu dalam belajar dan mendapatkan bantuan jika mengalami kesulitan. Kamu bisa bergabung dengan grup Facebook Laravel Indonesia atau forum-forum Laravel lainnya.
  • Baca dokumentasi Laravel: Dokumentasi Laravel adalah sumber informasi yang paling lengkap dan akurat tentang Laravel. Jangan ragu untuk membaca dokumentasi jika kamu ingin mempelajari lebih dalam tentang suatu fitur.
  • Ikuti tutorial dan kursus online: Ada banyak tutorial dan kursus online tentang Laravel yang tersedia. Pilihlah yang sesuai dengan tingkat kemampuan kamu.

Semoga tutorial Tutorial Laravel Dasar untuk Pemula Bahasa Indonesia: Langkah Demi Langkah ini bermanfaat bagi kamu. Selamat belajar dan semoga sukses dalam perjalananmu menjadi developer Laravel yang mahir! Teruslah belajar dan jangan pernah menyerah!

Tags: Bahasa IndonesiaBelajar LaravelDasarLangkah Demi LangkahLaravelPanduan LaravelpemulaPHP Frameworktutorialweb development
Jasper Blackwood

Jasper Blackwood

Related Posts

Domain

Hosting Domain Gratis Tanpa Iklan di Indonesia: Solusi Hemat untuk Pemula

by Atticus Finch
May 17, 2025
AI

Belajar Dasar AI untuk Pemula: Memahami Konsep AI dengan Mudah

by Elara Thorne
May 14, 2025
AI

Tool AI untuk Menulis Artikel Bahasa Indonesia: Konten Berkualitas dalam Sekejap

by Jasper Blackwood
May 13, 2025
Next Post

Laravel Dasar untuk Pemula: Panduan Lengkap dengan Contoh Kode

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Cara Membuat CRUD dengan Laravel 9: Panduan Lengkap dengan Contoh Kode

March 14, 2025

Website AI Gratis untuk Membuat Logo: Desain Logo Profesional Sendiri

March 16, 2025

Hosting Traffic Tinggi Murah: Solusi untuk Website dengan Banyak Pengunjung

April 2, 2025

Jasa SEO Website Terbaik untuk Toko Online: Tingkatkan Penjualan Anda!

March 22, 2025

Hosting Terbaik untuk Pemula di Indonesia 2024: Tips Memilih yang Tepat

May 17, 2025

Hosting Domain Gratis Tanpa Iklan di Indonesia: Solusi Hemat untuk Pemula

May 17, 2025

Hosting SSD Tercepat untuk WordPress di Indonesia: Website Ngebut Tanpa Ribet!

May 17, 2025

Hosting Unlimited cPanel Terbaik di Indonesia: Review & Perbandingan Harga

May 16, 2025

gociwidey

Our media platform offers reliable news and insightful articles. Stay informed with our comprehensive coverage and in-depth analysis on various topics.
Read more »

Recent Posts

  • Hosting Terbaik untuk Pemula di Indonesia 2024: Tips Memilih yang Tepat
  • Hosting Domain Gratis Tanpa Iklan di Indonesia: Solusi Hemat untuk Pemula
  • Hosting SSD Tercepat untuk WordPress di Indonesia: Website Ngebut Tanpa Ribet!

Categories

  • Adopsi
  • Agency
  • AI
  • Akses
  • Akuntansi
  • Akurat
  • Algoritma
  • Alternatif
  • Aman
  • Analisis
  • Animasi
  • API
  • Aplikasi
  • Authentication
  • Belajar
  • Berbagi
  • Bisnis
  • Blog
  • Cepat
  • Chatbot
  • ChatGPT
  • Cloud
  • Coding
  • Company Profile
  • Contoh
  • cPanel
  • CRM
  • CSS
  • Dampak
  • Data
  • Database
  • Desain
  • Development
  • Diagnosis
  • Digital Marketing
  • Diskon
  • Dokumentasi
  • Domain
  • Download
  • Dukungan
  • E-Commerce
  • Edit
  • Efektivitas
  • Efisiensi
  • Eloquent
  • Error generating categories
  • Etika
  • Excel
  • Fitur
  • Forum
  • Foto
  • Framework
  • Freelance
  • Gratis
  • Harga
  • Hemat
  • Here are 5 categories based on the provided title: Hosting
  • Hosting
  • HTML
  • Iklan
  • Implementasi
  • Indonesia
  • Informasi
  • Inovasi
  • Inspirasi
  • Install
  • Integrasi
  • Investasi
  • Jakarta
  • Jasa
  • JavaScript
  • Kampanye
  • Karir
  • Keamanan
  • Kebutuhan
  • Kecepatan
  • Kehidupan
  • Kemudahan
  • Kerja
  • Kesehatan
  • Keuangan
  • Keuntungan
  • Kode
  • Komunitas
  • Konsep
  • Konten
  • Kualitas
  • Laravel
  • Linux
  • Logistik
  • Logo
  • Machine Learning
  • Mahasiswa
  • Manfaat
  • Marketing
  • Masa Depan
  • Mobile
  • Mobilitas
  • Model
  • Mudah
  • Murah
  • Online
  • Open Source
  • Optimasi
  • Otomatisasi
  • Package
  • Panduan
  • Pekerjaan
  • Pelanggan
  • Peluang
  • Pemanfaatan
  • Pembandingan
  • Pembuatan
  • Pemula
  • Pendidikan
  • Pengalaman
  • Pengembangan
  • Pengertian
  • Penggunaan
  • Pengobatan
  • Pengolahan
  • Penipuan
  • Penjualan
  • Perbandingan
  • Performa
  • Perkembangan
  • Personalisasi
  • Pertanian
  • Pertumbuhan
  • Perusahaan
  • Petani
  • PHP
  • Pilihan
  • Platform
  • Portofolio
  • Praktis
  • Prediksi
  • Premium
  • Presentasi
  • Pribadi
  • Produktivitas
  • Profesional
  • Profitabilitas
  • Programmer
  • Proteksi
  • Python
  • React
  • Referensi
  • Rekomendasi
  • Relationship
  • Responsive
  • Retail
  • Risiko
  • Sales
  • Sederhana
  • SEO
  • Sertifikasi
  • Skalabilitas
  • Software
  • Solusi
  • Sosial
  • SSL
  • Startup
  • Strategi
  • Studi Kasus
  • Sumber Daya
  • Surabaya
  • Tanggung Jawab
  • Tantangan
  • Teknologi
  • Template
  • Terbaik
  • Terbaru
  • Terjangkau
  • Terjemahan
  • Terpercaya
  • Tim
  • Tips
  • Toko Online
  • Tools
  • Traffic
  • Tren
  • Trik
  • Tutorial
  • UKM
  • UMKM
  • Upgrade
  • Uptime
  • User-Friendly
  • Video
  • VPS
  • Web
  • Web Development
  • Website
  • Windows
  • WordPress

Resource

  • About us
  • Contact Us
  • Privacy Policy

© 2024 gociwidey.

No Result
View All Result
  • Website
  • Indonesia
  • Laravel
  • AI
  • Hosting
  • Bisnis

© 2024 gociwidey.