gociwidey
  • Hosting
  • Indonesia
  • Website
  • Laravel
  • Bisnis
  • AI
No Result
View All Result
gociwidey
  • Hosting
  • Indonesia
  • Website
  • Laravel
  • Bisnis
  • AI
No Result
View All Result
gociwidey
No Result
View All Result
Home Deployment

Cara Deploy Aplikasi Laravel ke Hosting: Panduan Lengkap untuk Pemula

venus by venus
July 20, 2025
in Deployment, Hosting, Laravel, Panduan, Pemula
0
Share on FacebookShare on Twitter

Selamat datang! Apakah kamu seorang pemula yang ingin tahu cara deploy aplikasi Laravel ke hosting? Jangan khawatir! Panduan lengkap ini akan memandu kamu langkah demi langkah, mulai dari persiapan hingga aplikasi Laravel kamu bisa online dan dinikmati oleh banyak orang. Deployment aplikasi Laravel memang terdengar rumit, tapi dengan panduan yang tepat, kamu pasti bisa melakukannya!

Artikel ini dibuat khusus untuk kamu yang baru belajar Laravel dan ingin menerbitkan aplikasi kamu ke dunia maya. Kita akan membahas berbagai metode, tips, dan trik agar proses deployment berjalan lancar dan sukses. Yuk, kita mulai!

1. Persiapan Sebelum Deploy Aplikasi Laravel ke Hosting: Checklist Penting

Sebelum kita benar-benar terjun ke proses deployment, ada beberapa hal penting yang perlu kamu persiapkan. Persiapan yang matang akan meminimalisir masalah yang mungkin timbul di kemudian hari. Berikut checklistnya:

  • Pilih Layanan Hosting yang Tepat: Ini adalah fondasi dari semuanya. Pilihlah hosting yang mendukung PHP versi yang sesuai dengan aplikasi Laravel kamu (biasanya versi terbaru disarankan), MySQL/MariaDB, Composer, dan SSH access. Shared hosting, VPS (Virtual Private Server), atau cloud hosting adalah pilihan yang umum. Perhatikan juga reputasi dan ulasan dari penyedia hosting. Pertimbangkan faktor harga, performa, dan dukungan teknis. Contoh penyedia hosting populer: Niagahoster, DomaiNesia, IDCloudHost.
  • Konfigurasi Aplikasi Laravel (.env file): File .env berisi konfigurasi penting seperti koneksi database, API keys, dan pengaturan lainnya. Pastikan kamu telah mengkonfigurasi file ini dengan benar sesuai dengan setting hosting kamu. Jangan pernah menyimpan kredensial sensitif (password database, API keys) langsung di dalam kode!
  • Versi PHP dan Ekstensi yang Diperlukan: Pastikan server hosting kamu menggunakan versi PHP yang kompatibel dengan aplikasi Laravel kamu. Selain itu, periksa juga ekstensi PHP yang dibutuhkan oleh Laravel, seperti OpenSSL, PDO, Mbstring, Tokenizer, XML, Ctype, dan JSON. Kamu bisa mengeceknya di dokumentasi resmi Laravel.
  • Backup Database dan Kode Aplikasi: Ini sangat penting! Sebelum melakukan perubahan apapun, selalu backup database dan kode aplikasi kamu. Jika terjadi kesalahan, kamu bisa mengembalikan aplikasi ke keadaan semula. Gunakan mysqldump untuk backup database dan simpan kode aplikasi di repository Git seperti GitHub atau GitLab.
  • Uji Aplikasi secara Lokal: Pastikan aplikasi kamu berjalan dengan baik di lingkungan lokal sebelum di-deploy. Perbaiki semua bug dan error yang mungkin ada. Gunakan php artisan serve untuk menjalankan aplikasi secara lokal.

2. Memilih Metode Deployment yang Sesuai: Shared Hosting, VPS, atau Cloud?

Ada beberapa metode deployment yang umum digunakan untuk aplikasi Laravel, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya:

Related Post

Belajar Laravel dari Dasar Sampai Mahir: PDF Gratis untuk Anda

July 20, 2025

Tips Optimasi Performa Website Laravel: Percepat Loading Website Anda

July 20, 2025

Contoh Project Laravel Sederhana dengan Database MySQL: Studi Kasus Lengkap

July 19, 2025

Laravel Eloquent Relationship One to Many: Contoh dan Penerapan

July 19, 2025
  • Shared Hosting: Pilihan yang paling ekonomis, cocok untuk pemula atau aplikasi dengan traffic rendah. Kamu berbagi sumber daya server dengan pengguna lain. Biasanya lebih mudah dikelola, tetapi memiliki keterbatasan dalam hal kontrol dan konfigurasi server. Cocok untuk proyek-proyek kecil dan sederhana.

    • Kelebihan: Harga terjangkau, mudah dikelola, biasanya dilengkapi dengan cPanel.
    • Kekurangan: Keterbatasan sumber daya, kurang fleksibel dalam konfigurasi server, performa bisa terpengaruh oleh pengguna lain.
  • VPS (Virtual Private Server): Memberikan kamu kontrol yang lebih besar atas server. Kamu mendapatkan sumber daya server yang dedicated, meskipun masih di dalam satu server fisik. Cocok untuk aplikasi dengan traffic menengah dan membutuhkan lebih banyak kontrol.

    • Kelebihan: Kontrol lebih besar, sumber daya dedicated, performa lebih baik daripada shared hosting.
    • Kekurangan: Lebih mahal daripada shared hosting, membutuhkan pengetahuan teknis untuk mengelola server.
  • Cloud Hosting: Solusi yang paling scalable dan fleksibel. Kamu hanya membayar untuk sumber daya yang kamu gunakan. Cocok untuk aplikasi dengan traffic tinggi dan kebutuhan yang fluktuatif. Contoh platform cloud hosting: AWS (Amazon Web Services), Google Cloud Platform (GCP), Azure.

    • Kelebihan: Scalable, fleksibel, performa tinggi, banyak pilihan layanan.
    • Kekurangan: Paling mahal, membutuhkan pengetahuan teknis yang lebih mendalam.

Pilihlah metode yang paling sesuai dengan kebutuhan dan budget kamu. Jika kamu baru memulai, shared hosting mungkin menjadi pilihan yang terbaik. Seiring dengan pertumbuhan aplikasi kamu, kamu bisa mempertimbangkan untuk beralih ke VPS atau cloud hosting.

3. Deploy Aplikasi Laravel ke Shared Hosting: Langkah-Langkah Praktis

Jika kamu memilih shared hosting, berikut adalah langkah-langkah praktis untuk deploy aplikasi Laravel kamu:

  1. Akses cPanel: Login ke cPanel hosting kamu. Biasanya, URL cPanel adalah namadomain.com/cpanel.

  2. Upload Kode Aplikasi: Ada beberapa cara untuk mengupload kode aplikasi:

    • File Manager: Gunakan File Manager di cPanel untuk mengupload file dan folder aplikasi kamu. Pastikan kamu mengupload semua file dan folder, termasuk folder vendor (setelah menjalankan composer install di lokal).
    • FTP (File Transfer Protocol): Gunakan aplikasi FTP seperti FileZilla untuk mengupload file dan folder aplikasi kamu.
    • Git (Opsional): Jika hosting kamu mendukung Git, kamu bisa clone repository Git kamu langsung ke server.
  3. Konfigurasi Document Root: Ini sangat penting! Document Root adalah folder yang akan diakses oleh browser. Biasanya, Document Root mengarah ke folder public. Jadi, kamu perlu mengarahkan Document Root domain kamu ke folder public di dalam folder aplikasi Laravel kamu. Kamu bisa melakukan ini di cPanel, biasanya di bagian “Domains” atau “Aliases”.

  4. Konfigurasi File .env: Edit file .env di server kamu dan sesuaikan dengan setting database hosting kamu. Pastikan kamu memasukkan nama database, username, password, dan host database yang benar.

  5. Set Permissions: Pastikan folder storage dan bootstrap/cache memiliki permission yang benar (biasanya 775 atau 777). Ini memungkinkan Laravel untuk menulis file ke folder-folder tersebut. Kamu bisa mengubah permission melalui File Manager atau FTP.

  6. Generate Application Key: Jika kamu belum melakukannya, generate application key dengan menjalankan perintah php artisan key:generate di server. Kamu bisa melakukannya melalui SSH atau menggunakan fitur “PHP Shell” di cPanel jika tersedia.

  7. Run Migrations dan Seeders: Jalankan migrations untuk membuat tabel database dan seeders untuk mengisi data awal. Gunakan perintah php artisan migrate dan php artisan db:seed.

  8. Clear Cache: Bersihkan cache aplikasi dengan menjalankan perintah php artisan config:cache, php artisan route:cache, dan php artisan view:clear.

  9. Selesaikan! Sekarang coba akses domain kamu. Jika semuanya berjalan lancar, aplikasi Laravel kamu akan tampil di browser.

Penting: Jika kamu mengupload folder vendor (hasil dari composer install), pastikan versi PHP di server kamu sama atau lebih tinggi dari versi PHP yang kamu gunakan saat menjalankan composer install di lokal. Jika tidak, mungkin akan terjadi error.

4. Deploy Aplikasi Laravel ke VPS: Kontrol Lebih, Tanggung Jawab Lebih Besar

Deploy aplikasi Laravel ke VPS (Virtual Private Server) memberikan kamu kontrol yang lebih besar atas lingkungan server. Namun, ini juga berarti kamu bertanggung jawab untuk mengelola server itu sendiri. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Akses Server melalui SSH: Gunakan SSH client seperti PuTTY (Windows) atau terminal (macOS/Linux) untuk mengakses server VPS kamu. Kamu akan membutuhkan username dan password (atau SSH key).

  2. Install Web Server (Nginx atau Apache): Pilih web server yang kamu sukai (Nginx atau Apache) dan install. Ada banyak tutorial online tentang cara menginstall Nginx atau Apache di VPS.

  3. Install PHP dan Ekstensi yang Diperlukan: Install PHP versi yang kompatibel dengan aplikasi Laravel kamu. Pastikan juga kamu menginstall ekstensi PHP yang dibutuhkan oleh Laravel.

  4. Install MySQL/MariaDB: Install database server MySQL atau MariaDB. Buat database dan user untuk aplikasi Laravel kamu.

  5. Install Composer: Install Composer, dependency manager untuk PHP.

  6. Upload Kode Aplikasi: Ada beberapa cara untuk mengupload kode aplikasi:

    • Git: Clone repository Git kamu ke server. Ini adalah cara yang paling direkomendasikan, karena memudahkan kamu untuk melakukan update di kemudian hari.
    • SCP (Secure Copy): Gunakan perintah scp untuk mengupload file dari komputer lokal kamu ke server.
  7. Konfigurasi Web Server: Konfigurasi web server (Nginx atau Apache) untuk mengarahkan domain kamu ke folder public di dalam folder aplikasi Laravel kamu. Kamu perlu membuat virtual host atau server block.

  8. Konfigurasi File .env: Edit file .env di server kamu dan sesuaikan dengan setting database kamu.

  9. Set Permissions: Pastikan folder storage dan bootstrap/cache memiliki permission yang benar.

  10. Generate Application Key: Jalankan perintah php artisan key:generate.

  11. Run Migrations dan Seeders: Jalankan migrations dan seeders.

  12. Clear Cache: Bersihkan cache aplikasi.

  13. Restart Web Server: Restart web server agar konfigurasi baru diterapkan.

Penting: Keamanan server VPS adalah tanggung jawab kamu. Pastikan kamu mengamankan server kamu dengan firewall, update security patches, dan langkah-langkah keamanan lainnya.

5. Mengoptimalkan Performa Aplikasi Laravel Setelah Deploy: Tips dan Trik

Setelah berhasil deploy aplikasi Laravel kamu, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengoptimalkan performanya:

  • Caching: Gunakan caching untuk menyimpan data yang sering diakses. Laravel menyediakan berbagai macam caching driver, seperti file cache, database cache, dan Redis cache.
  • Database Optimization: Optimalkan query database kamu. Gunakan indexing untuk mempercepat pencarian data. Hindari query yang kompleks dan tidak efisien.
  • Code Optimization: Tulis kode yang bersih dan efisien. Hindari pengulangan kode yang tidak perlu. Gunakan fitur-fitur Laravel yang disediakan untuk mempermudah pengembangan.
  • CDN (Content Delivery Network): Gunakan CDN untuk mendistribusikan file statis seperti gambar, CSS, dan JavaScript ke server-server yang tersebar di seluruh dunia. Ini akan mempercepat loading halaman bagi pengguna di berbagai lokasi.
  • Minify Assets: Minify file CSS dan JavaScript untuk mengurangi ukuran file.
  • Optimize Images: Optimalkan gambar untuk mengurangi ukuran file tanpa mengurangi kualitas secara signifikan.
  • Gunakan Queue: Gunakan queue untuk memproses tugas-tugas yang memakan waktu di background. Ini akan membuat aplikasi kamu lebih responsif.
  • Monitoring: Pantau performa aplikasi kamu secara berkala. Gunakan tools monitoring untuk mengidentifikasi bottleneck dan masalah performa lainnya.

6. Memecahkan Masalah Umum Saat Deploy Aplikasi Laravel: Solusi Praktis

Saat deploy aplikasi Laravel, kamu mungkin akan menghadapi beberapa masalah umum. Berikut adalah beberapa solusi praktis:

  • Error 500 (Internal Server Error): Ini adalah error yang paling umum. Biasanya disebabkan oleh kesalahan konfigurasi server atau kode aplikasi. Periksa log error server untuk mengetahui penyebabnya.
  • Database Connection Error: Pastikan kamu telah mengkonfigurasi koneksi database dengan benar di file .env.
  • Permission Error: Pastikan folder storage dan bootstrap/cache memiliki permission yang benar.
  • Application Key Not Set: Generate application key dengan menjalankan perintah php artisan key:generate.
  • Class Not Found: Ini biasanya terjadi jika kamu belum menjalankan composer install atau ada dependency yang hilang. Jalankan composer install untuk menginstall semua dependency.
  • Page Not Found (404): Pastikan kamu telah mengkonfigurasi Document Root dengan benar.
  • Masalah Routing: Periksa konfigurasi routing kamu. Pastikan semua rute terdefinisi dengan benar.

Jika kamu masih mengalami kesulitan, jangan ragu untuk mencari bantuan di forum-forum Laravel atau komunitas online lainnya.

7. Keamanan Aplikasi Laravel Setelah Deploy: Perlindungan Penting

Keamanan aplikasi Laravel kamu sangat penting. Berikut adalah beberapa langkah yang perlu kamu lakukan untuk melindungi aplikasi kamu setelah di-deploy:

  • Gunakan HTTPS: Pastikan aplikasi kamu menggunakan HTTPS untuk mengenkripsi komunikasi antara browser dan server.
  • Lindungi File .env: Jangan pernah menyimpan file .env di folder public.
  • Gunakan CSRF Protection: Laravel menyediakan CSRF protection secara default. Pastikan kamu menggunakannya di semua form.
  • Sanitize Input: Sanitize semua input user untuk mencegah serangan XSS (Cross-Site Scripting).
  • Gunakan Prepared Statements: Gunakan prepared statements untuk mencegah serangan SQL injection.
  • Update Laravel secara Berkala: Update Laravel ke versi terbaru untuk mendapatkan patch keamanan terbaru.
  • Pantau Log Aplikasi: Pantau log aplikasi untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan.
  • Gunakan Firewall: Gunakan firewall untuk melindungi server kamu dari serangan.
  • Konfigurasi Security Headers: Konfigurasi security headers seperti Content Security Policy (CSP) dan HTTP Strict Transport Security (HSTS) untuk meningkatkan keamanan aplikasi kamu.

8. Memantau Aplikasi Laravel yang Sudah di Deploy: Pentingnya Monitoring

Setelah aplikasi Laravel kamu berhasil di-deploy dan dioptimalkan, langkah selanjutnya adalah memantau kinerjanya secara berkala. Monitoring membantu kamu mengidentifikasi masalah, memahami perilaku pengguna, dan memastikan aplikasi berjalan dengan baik. Berikut beberapa aspek penting dalam memantau aplikasi Laravel:

  • Uptime Monitoring: Pastikan aplikasi kamu selalu online dan dapat diakses oleh pengguna. Gunakan layanan uptime monitoring seperti UptimeRobot atau Pingdom untuk mendapatkan notifikasi jika aplikasi kamu down.
  • Performance Monitoring: Pantau waktu respon halaman, penggunaan CPU, memori, dan disk. Gunakan tools seperti New Relic atau Blackfire.io untuk mengidentifikasi bottleneck dan masalah performa lainnya.
  • Error Monitoring: Pantau log error aplikasi untuk mendeteksi error dan exception yang terjadi. Gunakan tools seperti Sentry atau Bugsnag untuk mendapatkan notifikasi error dan membantu kamu memecahkan masalah.
  • Security Monitoring: Pantau log keamanan aplikasi untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan dan potensi serangan.
  • User Activity Monitoring: Pantau aktivitas pengguna di aplikasi kamu untuk memahami perilaku mereka dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.

Dengan memantau aplikasi kamu secara berkala, kamu dapat memastikan aplikasi berjalan dengan optimal, aman, dan memberikan pengalaman yang baik bagi pengguna.

9. Update Aplikasi Laravel yang Sudah di Deploy: Proses yang Benar

Setelah aplikasi Laravel kamu berjalan, kamu pasti akan melakukan update untuk menambahkan fitur baru, memperbaiki bug, atau meningkatkan performa. Berikut adalah proses update aplikasi Laravel yang sudah di-deploy dengan benar:

  1. Backup: Selalu lakukan backup database dan kode aplikasi kamu sebelum melakukan update apapun.

  2. Pull Kode Terbaru: Tarik kode terbaru dari repository Git kamu ke server.

  3. Install Dependencies: Jalankan composer install untuk menginstall atau mengupdate dependencies.

  4. Run Migrations: Jalankan php artisan migrate untuk menerapkan perubahan database.

  5. Clear Cache: Bersihkan cache aplikasi dengan menjalankan perintah php artisan config:cache, php artisan route:cache, dan php artisan view:clear.

  6. Restart Queue Workers (Jika Menggunakan Queue): Restart queue workers untuk memastikan mereka menggunakan kode terbaru.

  7. Test: Uji aplikasi kamu untuk memastikan semua fitur berfungsi dengan baik setelah update.

Penting: Lakukan update secara bertahap dan uji setiap perubahan sebelum di-deploy ke production.

10. Kesimpulan: Selamat, Aplikasi Laravel Kamu Sudah Online!

Selamat! Dengan mengikuti panduan ini, kamu sekarang sudah tahu cara deploy aplikasi Laravel ke hosting. Ingatlah bahwa deployment adalah proses yang berkelanjutan. Teruslah belajar dan bereksperimen untuk meningkatkan kemampuan kamu. Jangan takut untuk mencoba hal baru dan mencari solusi jika menghadapi masalah.

Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu kamu dalam menerbitkan aplikasi Laravel kamu ke dunia maya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Tags: Aplikasi WebDeployDeploymentHostingLaravelpanduanpemulaPHPtutorialweb hosting
venus

venus

Related Posts

Belajar

Belajar Laravel dari Dasar Sampai Mahir: PDF Gratis untuk Anda

by Elara Thorne
July 20, 2025
Kecepatan

Tips Optimasi Performa Website Laravel: Percepat Loading Website Anda

by venus
July 20, 2025
Contoh

Contoh Project Laravel Sederhana dengan Database MySQL: Studi Kasus Lengkap

by Jasper Blackwood
July 19, 2025
Next Post

Belajar Laravel dari Dasar Sampai Mahir: PDF Gratis untuk Anda

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Harga Jasa Pembuatan Website E-Commerce di Jakarta: Investasi Terbaik untuk Bisnis

May 29, 2025

Hosting SSD Tercepat untuk WordPress di Indonesia: Website Ngebut Tanpa Ribet!

May 17, 2025

Implementasi CRM untuk Meningkatkan Loyalitas Pelanggan: Bangun Hubungan Jangka Panjang

May 15, 2025

Cara Menggunakan ChatGPT untuk Bisnis Online: Strategi Praktis 2024

March 15, 2025

Belajar Laravel dari Dasar Sampai Mahir: PDF Gratis untuk Anda

July 20, 2025

Cara Deploy Aplikasi Laravel ke Hosting: Panduan Lengkap untuk Pemula

July 20, 2025

Tips Optimasi Performa Website Laravel: Percepat Loading Website Anda

July 20, 2025

Contoh Project Laravel Sederhana dengan Database MySQL: Studi Kasus Lengkap

July 19, 2025

gociwidey

Our media platform offers reliable news and insightful articles. Stay informed with our comprehensive coverage and in-depth analysis on various topics.
Read more »

Recent Posts

  • Belajar Laravel dari Dasar Sampai Mahir: PDF Gratis untuk Anda
  • Cara Deploy Aplikasi Laravel ke Hosting: Panduan Lengkap untuk Pemula
  • Tips Optimasi Performa Website Laravel: Percepat Loading Website Anda

Categories

  • Adopsi
  • Afiliasi
  • Agency
  • AI
  • Akses
  • Akuntansi
  • Akurat
  • Alasan
  • Algoritma
  • Alternatif
  • Aman
  • Analisis
  • Android
  • Animasi
  • API
  • Aplikasi
  • Authentication
  • Backend
  • Backup
  • Bahasa
  • Bandwidth
  • Batasan
  • Belajar
  • Berbagi
  • Biaya
  • Bisnis
  • Blog
  • Bootstrap
  • Brand
  • CDN
  • Cepat
  • Chatbot
  • ChatGPT
  • Cloud
  • Coding
  • Company Profile
  • Complete
  • Composer
  • Contoh
  • cPanel
  • CRM
  • CRUD
  • CSS
  • Dampak
  • Data
  • Database
  • Debugging
  • Deployment
  • Desain
  • Development
  • Diagnosis
  • Digital Marketing
  • Diskon
  • Dokumentasi
  • Domain
  • Download
  • Downtime
  • Dukungan
  • E-Commerce
  • Edit
  • Efektivitas
  • Efisiensi
  • Ekonomis
  • Eloquent
  • Email
  • Engagement
  • Error
  • Error generating categories
  • Etika
  • Excel
  • Fitur
  • Forum
  • Foto
  • Framework
  • Freelance
  • Full-Stack
  • Game
  • Garansi
  • Google
  • Gratis
  • Harga
  • Hemat
  • Here are 5 categories based on the provided title: Hosting
  • Here are 5 categories based on the provided title: Rekomendasi Hosting Murah untuk Toko Online dengan Bandwidth Besar: Sukseskan Bisnismu! Hosting
  • Here are 5 categories based on the title "Tips Optimasi Performa Aplikasi Laravel agar Lebih Cepat: Website Anti Lemot": **Laravel
  • Hosting
  • HTML
  • Iklan
  • Implementasi
  • Indonesia
  • Industri
  • Informasi
  • Inovasi
  • Inspirasi
  • Instalasi
  • Install
  • Integrasi
  • Investasi
  • Jakarta
  • Jasa
  • JavaScript
  • Joomla
  • Kampanye
  • Kapasitas
  • Karir
  • Karyawan
  • Keamanan
  • Kebutuhan
  • Kecepatan
  • Kehidupan
  • Kelebihan
  • Kemudahan
  • Kepuasan
  • Kerja
  • Kesehatan
  • Keuangan
  • Keuntungan
  • Kode
  • Komunitas
  • Konsep
  • Konten
  • Kontrol
  • Konversi
  • Kreatif
  • Kualitas
  • Kursus
  • Laporan
  • Laravel
  • Layanan
  • Linux
  • Logistik
  • Logo
  • Loyalitas
  • Machine Learning
  • Mahasiswa
  • Maintenance
  • Manfaat
  • Marketing
  • Masa Depan
  • Media Sosial
  • Mesin Pencari
  • Migrasi
  • Mitos
  • Mobile
  • Mobilitas
  • Model
  • Modern
  • Mudah
  • Murah
  • Online
  • Open Source
  • Opini
  • Optimal
  • Optimasi
  • ORM
  • Otomatisasi
  • Package
  • Panduan
  • Payment
  • PDF
  • Pekerjaan
  • Pelanggan
  • Pelatihan
  • Peluang
  • Pemanfaatan
  • Pembandingan
  • Pembuatan
  • Pemesanan
  • Pemula
  • Pendidikan
  • Pengalaman
  • Pengembangan
  • Pengenalan
  • Pengertian
  • Penggunaan
  • Pengobatan
  • Pengolahan
  • Penipuan
  • Penjualan
  • Penyimpanan
  • Perangkat
  • Perbandingan
  • Performa
  • Perkembangan
  • Personalisasi
  • Pertanian
  • Pertumbuhan
  • Perusahaan
  • Petani
  • PHP
  • Pilihan
  • Platform
  • Pondasi
  • Portofolio
  • Praktis
  • Prediksi
  • Premium
  • Presentasi
  • Pribadi
  • Produktivitas
  • Profesional
  • Profitabilitas
  • Programmer
  • Promo
  • Proteksi
  • Proyek
  • Python
  • React
  • Realita
  • Referensi
  • Rekomendasi
  • Relationship
  • Responsive
  • Restoran
  • Retail
  • Review
  • Risiko
  • Saham
  • Sales
  • Sederhana
  • Selamanya
  • SEO
  • Sertifikasi
  • Server
  • Skalabilitas
  • Skill
  • Software
  • Solusi
  • Sosial
  • SSD
  • SSL
  • Stabil
  • Staging
  • Startup
  • Strategi
  • Studi Kasus
  • Subdomain
  • Sumber Daya
  • Support
  • Surabaya
  • Syarat
  • Tampilan
  • Tanggung Jawab
  • Tantangan
  • Teknologi
  • Template
  • Terbaik
  • Terbaru
  • Terjangkau
  • Terjemahan
  • Terpercaya
  • Tim
  • Tips
  • Toko Online
  • Tools
  • Traffic
  • Tren
  • Trik
  • Troubleshooting
  • Tutorial
  • UKM
  • UMKM
  • Undangan
  • Unlimited
  • Upgrade
  • Uptime
  • User-Friendly
  • Validasi
  • Video
  • VPS
  • Web
  • Web Development
  • Website
  • Windows
  • WordPress
  • XAMPP

Resource

  • About us
  • Contact Us
  • Privacy Policy

© 2024 gociwidey.

No Result
View All Result
  • Hosting
  • Indonesia
  • Website
  • Laravel
  • Bisnis
  • AI

© 2024 gociwidey.