Laravel, framework PHP yang elegan dan powerful, semakin populer di kalangan pengembang web. Salah satu kebutuhan umum dalam pengembangan web modern adalah kemampuan untuk membuat website yang mendukung multi-bahasa. Hal ini penting untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan meningkatkan pengalaman pengguna. Artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah tentang membuat multi-language website dengan Laravel, dari konsep dasar hingga implementasi praktis. Bersiaplah untuk menyelami dunia internasionalisasi (i18n) dan lokalisasi (l10n) dengan Laravel!
1. Mengapa Website Multi-Language Penting? (The Importance of Multilingual Websites)
Sebelum kita masuk ke detail teknis, mari kita pahami mengapa website multi-bahasa sangat penting:
- Menjangkau Audiens Global: Dengan mendukung berbagai bahasa, Anda dapat menjangkau pengguna di seluruh dunia yang mungkin tidak fasih berbahasa Indonesia.
- Meningkatkan SEO: Google dan mesin pencari lainnya mempertimbangkan bahasa pengguna saat menampilkan hasil pencarian. Website multi-bahasa memiliki peluang lebih besar untuk tampil di hasil pencarian yang relevan di berbagai negara.
- Meningkatkan Keterlibatan Pengguna: Pengguna lebih cenderung terlibat dengan konten yang disajikan dalam bahasa mereka sendiri. Hal ini dapat meningkatkan tingkat konversi dan loyalitas pelanggan.
- Membangun Kepercayaan: Menawarkan website dalam bahasa lokal menunjukkan bahwa Anda menghargai pengguna dari berbagai budaya dan membangun kepercayaan dengan audiens Anda.
- Keunggulan Kompetitif: Dalam pasar yang semakin kompetitif, memiliki website multi-bahasa dapat memberikan Anda keunggulan dibandingkan pesaing yang hanya menawarkan satu bahasa.
Singkatnya, membuat website multi-language bukan lagi sekadar pilihan, tetapi sudah menjadi kebutuhan untuk kesuksesan bisnis di era globalisasi ini.
2. Konsep Dasar: Internasionalisasi (i18n) dan Lokalisasi (l10n) dalam Laravel
Sebelum memulai implementasi, penting untuk memahami perbedaan antara internasionalisasi (i18n) dan lokalisasi (l10n):
- Internasionalisasi (i18n): Adalah proses mendesain dan mengembangkan aplikasi agar dapat diadaptasi ke berbagai bahasa dan wilayah tanpa memerlukan perubahan kode. I18n berfokus pada persiapan teknis untuk mendukung multi-bahasa. Singkatnya, i18n membuat website “siap” untuk lokalisasi.
- Lokalisasi (l10n): Adalah proses mengadaptasi aplikasi ke bahasa dan wilayah tertentu. L10n melibatkan penerjemahan teks, penyesuaian format tanggal, mata uang, dan elemen budaya lainnya. L10n membuat website “cocok” untuk audiens tertentu.
Dalam konteks Laravel, internasionalisasi melibatkan penggunaan fitur-fitur Laravel untuk mengelola terjemahan dan format regional. Lokalisasi melibatkan penyediaan terjemahan dan konfigurasi regional untuk setiap bahasa yang didukung.
3. Persiapan Awal: Konfigurasi Laravel untuk Multi-Bahasa
Langkah pertama adalah mengkonfigurasi Laravel untuk mendukung multi-bahasa. Berikut langkah-langkahnya:
- Menentukan Daftar Bahasa yang Didukung: Tentukan bahasa-bahasa yang ingin Anda dukung di website Anda. Contoh: Indonesia (id), Inggris (en), Jepang (ja).
- Mengatur Lokasi File Bahasa: Laravel menyimpan file bahasa dalam direktori
resources/lang
. Secara default, Laravel sudah menyediakan direktorien
untuk bahasa Inggris. Anda perlu membuat direktori untuk setiap bahasa yang Anda dukung (misalnya,id
,ja
, dll.). - Mengubah Konfigurasi
config/app.php
: Edit fileconfig/app.php
dan ubah nilailocale
danfallback_locale
.
'locale' => 'id', // Bahasa default
'fallback_locale' => 'en', // Bahasa fallback jika terjemahan tidak ditemukan
- Mengatur URL Lokal (Opsional): Anda bisa mengatur URL untuk setiap bahasa. Misalnya,
example.com/id
untuk Bahasa Indonesia danexample.com/en
untuk Bahasa Inggris. Ini memerlukan perubahan pada routing Anda (akan dibahas lebih lanjut).
4. Implementasi: Menggunakan File Bahasa Laravel (Translation Files)
Laravel menggunakan file bahasa untuk menyimpan terjemahan teks. File bahasa adalah file PHP yang mengembalikan array asosiatif.
- Membuat File Bahasa: Buat file PHP di direktori bahasa yang sesuai (misalnya,
resources/lang/id/messages.php
danresources/lang/en/messages.php
). - Menentukan Kunci Terjemahan: Dalam setiap file, definisikan array asosiatif yang berisi kunci dan terjemahan yang sesuai.
Contoh:
resources/lang/id/messages.php
:
<?php
return [
'welcome' => 'Selamat Datang!',
'about_us' => 'Tentang Kami',
'contact_us' => 'Hubungi Kami',
];
resources/lang/en/messages.php
:
<?php
return [
'welcome' => 'Welcome!',
'about_us' => 'About Us',
'contact_us' => 'Contact Us',
];
- Menggunakan Fungsi
__()
untuk Menampilkan Terjemahan: Gunakan fungsi__()
atau helper@lang
di template Blade Anda untuk menampilkan terjemahan berdasarkan kunci yang ditentukan.
Contoh:
<h1>{{ __('messages.welcome') }}</h1>
<a href="#">@lang('messages.about_us')</a>
<a href="#">@lang('messages.contact_us')</a>
5. Mengelola URL Lokal: Routing dan Middleware
Mengelola URL lokal adalah bagian penting dari website multi-bahasa. Anda perlu menentukan bagaimana pengguna dapat beralih bahasa dan bagaimana aplikasi Anda menangani URL yang berbeda untuk setiap bahasa.
- Routing: Anda dapat menggunakan routing Laravel untuk mendefinisikan rute yang berbeda untuk setiap bahasa.
Contoh:
Route::group(['prefix' => '{locale}', 'middleware' => 'locale'], function () {
Route::get('/', 'HomeController@index')->name('home');
Route::get('/about', 'AboutController@index')->name('about');
// Rute lainnya
});
Dalam contoh ini, {locale}
adalah parameter yang menangkap kode bahasa (misalnya, id
atau en
). Middleware locale
akan bertanggung jawab untuk mengatur locale aplikasi berdasarkan nilai ini.
- Middleware: Buat middleware
locale
untuk mengatur locale aplikasi berdasarkan kode bahasa yang ada di URL.
<?php
namespace AppHttpMiddleware;
use Closure;
use IlluminateSupportFacadesApp;
use IlluminateSupportFacadesSession;
class Locale
{
/**
* Handle an incoming request.
*
* @param IlluminateHttpRequest $request
* @param Closure $next
* @return mixed
*/
public function handle($request, Closure $next)
{
$locale = $request->route('locale');
if ($locale && in_array($locale, config('app.locales'))) {
App::setLocale($locale);
Session::put('locale', $locale); // Simpan locale di session
} elseif (Session::has('locale')) {
App::setLocale(Session::get('locale'));
}
return $next($request);
}
}
Pastikan untuk mendaftarkan middleware ini di app/Http/Kernel.php
.
- Konfigurasi Daftar Bahasa yang Diizinkan (
app.locales
): Tambahkan daftar bahasa yang diizinkan di fileconfig/app.php
.
'locales' => ['en', 'id', 'ja'],
6. Pengaturan Bahasa Pengguna: Session dan Cookies
Selain URL, Anda juga dapat menggunakan session atau cookies untuk menyimpan preferensi bahasa pengguna. Ini memungkinkan pengguna untuk tetap berada dalam bahasa pilihan mereka meskipun mereka berpindah halaman.
- Menggunakan Session: Dalam middleware
locale
, Anda sudah menyimpan locale di session. Anda dapat mengambil locale dari session saat inisialisasi aplikasi dan mengaturnya sebagai locale saat ini. - Menggunakan Cookies: Anda juga dapat menyimpan locale di cookie. Ini berguna jika Anda ingin mempertahankan preferensi bahasa pengguna meskipun mereka menutup browser mereka.
Contoh:
// Menyimpan locale di cookie
Cookie::queue('locale', $locale, 60 * 24 * 30); // Simpan selama 30 hari
// Mengambil locale dari cookie
$locale = Cookie::get('locale');
7. Menampilkan Pilihan Bahasa: Language Switcher
Penting untuk memberikan cara yang mudah bagi pengguna untuk beralih bahasa. Anda dapat membuat language switcher yang menampilkan daftar bahasa yang didukung.
- Membuat Dropdown/Pilihan Bahasa: Gunakan HTML dan CSS untuk membuat dropdown atau pilihan bahasa yang menarik secara visual.
- Menghubungkan Pilihan Bahasa ke URL yang Sesuai: Setiap pilihan bahasa harus mengarah ke URL yang sesuai dengan bahasa tersebut (misalnya,
/id/about
atau/en/about
). Gunakan helperroute()
untuk menghasilkan URL yang benar berdasarkan nama rute dan kode bahasa.
Contoh di Blade:
<select onchange="window.location.href = this.value">
@foreach(config('app.locales') as $locale)
<option value="{{ route('home', ['locale' => $locale]) }}" {{ App::getLocale() == $locale ? 'selected' : '' }}>
{{ strtoupper($locale) }}
</option>
@endforeach
</select>
8. Database Translations: Mengelola Terjemahan di Database
Untuk konten dinamis yang disimpan di database (misalnya, posting blog, deskripsi produk), Anda perlu mengelola terjemahan secara terpisah. Ada beberapa cara untuk melakukannya:
- Pendekatan Kolom Terpisah: Buat kolom terpisah untuk setiap bahasa di tabel database. Misalnya,
title_en
,title_id
,title_ja
. Pendekatan ini sederhana tetapi bisa menjadi sulit dikelola jika Anda memiliki banyak bahasa. - Tabel Terjemahan Terpisah: Buat tabel terjemahan terpisah yang berisi terjemahan untuk setiap bahasa. Tabel ini biasanya memiliki kolom seperti
translatable_id
,translatable_type
,locale
,key
, danvalue
. Pendekatan ini lebih fleksibel dan mudah dikelola, terutama jika Anda memiliki banyak bahasa dan konten dinamis.
Contoh tabel terjemahan terpisah:
translatable_id | translatable_type | locale | key | value |
---|---|---|---|---|
1 | AppModelsPost | en | title | “Hello World” |
1 | AppModelsPost | id | title | “Halo Dunia” |
2 | AppModelsProduct | en | name | “Awesome Gadget” |
2 | AppModelsProduct | id | name | “Gadget Keren” |
Anda dapat menggunakan package Laravel seperti spatie/laravel-translatable
untuk mempermudah pengelolaan terjemahan database. Package ini menyediakan traits dan helper yang membantu Anda mengambil dan menyimpan terjemahan dengan mudah.
9. SEO untuk Website Multi-Language
Website multi-bahasa membutuhkan perhatian khusus terhadap SEO. Berikut beberapa tips untuk mengoptimalkan website multi-bahasa Anda untuk mesin pencari:
- Gunakan Atribut
hreflang
: Atributhreflang
memberi tahu mesin pencari tentang hubungan antara halaman yang sama dalam bahasa yang berbeda. Ini membantu mesin pencari untuk menampilkan halaman yang benar kepada pengguna berdasarkan bahasa dan wilayah mereka.
Contoh:
<link rel="alternate" hreflang="en" href="https://example.com/en/about" />
<link rel="alternate" hreflang="id" href="https://example.com/id/about" />
<link rel="alternate" hreflang="x-default" href="https://example.com/about" />
- Gunakan URL yang Jelas dan Terstruktur: Gunakan URL yang mudah dibaca dan dipahami oleh mesin pencari dan pengguna. Sebaiknya gunakan kode bahasa dalam URL (misalnya,
/id/
,/en/
). - Terjemahkan Meta Deskripsi dan Judul Halaman: Pastikan untuk menerjemahkan meta deskripsi dan judul halaman untuk setiap bahasa. Ini akan membantu mesin pencari memahami konten halaman dan menampilkannya kepada pengguna yang tepat.
- Gunakan Sitemap XML untuk Multi-Bahasa: Sitemap XML membantu mesin pencari untuk mengindeks semua halaman di website Anda. Pastikan untuk menyertakan informasi tentang versi bahasa yang berbeda dalam sitemap Anda.
- Riset Kata Kunci dalam Setiap Bahasa: Lakukan riset kata kunci terpisah untuk setiap bahasa yang Anda dukung. Kata kunci yang populer dalam satu bahasa mungkin tidak populer dalam bahasa lain.
10. Uji Coba dan Pemeliharaan (Testing and Maintenance)
Setelah mengimplementasikan website multi-bahasa, penting untuk mengujinya secara menyeluruh untuk memastikan semuanya berfungsi dengan benar.
- Uji Coba Terjemahan: Periksa semua terjemahan untuk memastikan akurat dan relevan.
- Uji Coba Language Switcher: Pastikan language switcher berfungsi dengan benar dan mengarahkan pengguna ke URL yang benar.
- Uji Coba SEO: Periksa apakah atribut
hreflang
diimplementasikan dengan benar dan apakah meta deskripsi dan judul halaman diterjemahkan dengan benar. - Pemeliharaan Rutin: Perbarui terjemahan secara teratur dan tambahkan bahasa baru sesuai kebutuhan.
11. Tips Tambahan untuk Membuat Multi-Language Website yang Sukses dengan Laravel
Berikut beberapa tips tambahan untuk membuat website multi-bahasa yang sukses:
- Gunakan Layanan Penerjemahan Profesional: Jika Anda tidak fasih dalam semua bahasa yang Anda dukung, pertimbangkan untuk menggunakan layanan penerjemahan profesional untuk memastikan terjemahan yang akurat dan berkualitas tinggi.
- Pertimbangkan Faktor Budaya: Selain menerjemahkan teks, penting juga untuk mempertimbangkan faktor budaya saat melokalisasi website Anda. Format tanggal, mata uang, dan elemen desain lainnya mungkin perlu disesuaikan agar sesuai dengan budaya target.
- Konsisten: Pastikan untuk menggunakan terminologi dan gaya penulisan yang konsisten di seluruh website Anda. Ini akan membantu menciptakan pengalaman pengguna yang lebih profesional dan kohesif.
- Optimalkan Kinerja: Website multi-bahasa dapat memiliki dampak pada kinerja. Pastikan untuk mengoptimalkan website Anda untuk kecepatan dan efisiensi.
12. Kesimpulan
Membuat website multi-language dengan Laravel mungkin tampak rumit pada awalnya, tetapi dengan panduan yang tepat dan pemahaman yang kuat tentang konsep dasar, Anda dapat membangun website yang menjangkau audiens global. Dengan mengikuti langkah-langkah yang diuraikan dalam artikel ini, Anda akan memiliki dasar yang kuat untuk memulai perjalanan Anda menuju internasionalisasi website Anda. Ingatlah untuk terus belajar, bereksperimen, dan beradaptasi dengan kebutuhan pengguna Anda. Selamat membuat multi-language website dengan Laravel yang sukses!