Apakah Anda seorang developer web yang ingin mempelajari framework PHP paling populer saat ini, yaitu Laravel? Atau mungkin Anda sudah familiar dengan Laravel tapi kesulitan melakukan instalasi di sistem operasi Windows? Jangan khawatir! Artikel ini akan menjadi panduan lengkap dan bergambar tentang cara instalasi Laravel di Windows. Kami akan membahas langkah demi langkah, mulai dari persiapan lingkungan pengembangan hingga menjalankan proyek Laravel pertama Anda. Siapkan kopi Anda, dan mari kita mulai!
1. Persiapan: Menginstal dan Mengkonfigurasi Prasyarat Laravel di Windows
Sebelum kita mulai cara instalasi Laravel di Windows, kita perlu memastikan semua prasyarat terpenuhi. Laravel membutuhkan beberapa software penting untuk dapat berjalan dengan baik. Berikut adalah daftar prasyaratnya dan cara menginstalnya:
- PHP: Laravel membutuhkan PHP versi 8.1 atau lebih tinggi.
- Composer: Composer adalah dependency manager untuk PHP. Ini akan membantu kita menginstal dan mengelola library dan package yang dibutuhkan Laravel.
- Node.js dan npm (opsional, tapi sangat disarankan): Digunakan untuk mengelola aset front-end seperti JavaScript dan CSS.
- Database (MySQL, PostgreSQL, SQLite): Laravel mendukung berbagai macam database. Pilih salah satu yang paling Anda kuasai.
- Web Server (Apache atau Nginx): Untuk melayani aplikasi Laravel Anda.
Mari kita bahas masing-masing langkah persiapan ini secara lebih detail:
1.1. Menginstal PHP di Windows
Langkah pertama dalam cara instalasi Laravel di Windows adalah menginstal PHP. Anda bisa menggunakan XAMPP, WAMP, atau menginstal PHP secara manual.
-
Menggunakan XAMPP/WAMP: XAMPP dan WAMP adalah paket lengkap yang berisi Apache, MySQL, dan PHP. Ini adalah cara termudah untuk memulai. Download XAMPP atau WAMP dari situs resminya dan ikuti instruksi instalasinya. Setelah terinstal, pastikan Apache dan MySQL (jika Anda menggunakan MySQL) berjalan.
-
Menginstal PHP secara manual:
- Download PHP dari situs resmi PHP (https://www.php.net/downloads.php). Pilih versi yang sesuai dengan sistem operasi Anda. Pastikan untuk memilih versi Non-Thread Safe (NTS) jika Anda menggunakan Apache.
- Ekstrak file PHP ke direktori yang Anda inginkan (misalnya,
C:php). - Tambahkan direktori PHP ke
PATHenvironment variable Windows. Caranya:- Ketik “Environment Variables” di search bar Windows.
- Klik “Edit the system environment variables”.
- Klik “Environment Variables”.
- Pada bagian “System variables”, cari variabel bernama “Path” dan klik “Edit”.
- Klik “New” dan tambahkan direktori PHP (misalnya,
C:php). - Klik “OK” untuk menyimpan perubahan.
- Copy file
php.ini-developmentdan rename menjadiphp.ini. Bukaphp.inidan edit beberapa konfigurasi penting:- Hilangkan tanda semicolon (
;) di depanextension=gduntuk mengaktifkan GD extension (untuk manipulasi gambar). - Hilangkan tanda semicolon (
;) di depanextension=pdo_mysql(jika Anda menggunakan MySQL) atauextension=pdo_pgsql(jika Anda menggunakan PostgreSQL) untuk mengaktifkan PDO extension. - Hilangkan tanda semicolon (
;) di depanextension=openssluntuk mengaktifkan OpenSSL extension (penting untuk enkripsi).
- Hilangkan tanda semicolon (
- Buka Command Prompt (CMD) atau PowerShell dan ketik
php -v. Jika PHP berhasil terinstal, Anda akan melihat informasi tentang versi PHP yang terinstal.
Tips Penting: Pastikan Anda me-restart Command Prompt atau PowerShell setelah menambahkan direktori PHP ke PATH agar perubahan environment variable berlaku.
1.2. Menginstal Composer: Dependency Manager Penting untuk Laravel
Composer adalah alat penting dalam cara instalasi Laravel di Windows. Ia bertugas mengelola dependencies (library dan package) yang dibutuhkan oleh proyek Laravel Anda.
- Download installer Composer dari situs resmi Composer (https://getcomposer.org/download/).
- Jalankan installer dan ikuti instruksi instalasinya.
- Installer akan otomatis mendeteksi lokasi PHP Anda. Jika tidak, arahkan installer ke direktori PHP Anda (misalnya,
C:php). - Setelah instalasi selesai, buka Command Prompt (CMD) atau PowerShell dan ketik
composer -v. Jika Composer berhasil terinstal, Anda akan melihat informasi tentang versi Composer yang terinstal.
1.3. Menginstal Node.js dan npm: Mengelola Aset Front-End
Meskipun opsional, menginstal Node.js dan npm sangat disarankan untuk pengelolaan aset front-end (JavaScript, CSS, dll.) dalam proyek Laravel Anda.
- Download Node.js dari situs resmi Node.js (https://nodejs.org/). Pilih versi LTS (Long Term Support) untuk stabilitas yang lebih baik.
- Jalankan installer dan ikuti instruksi instalasinya. npm (Node Package Manager) akan otomatis terinstal bersamaan dengan Node.js.
- Setelah instalasi selesai, buka Command Prompt (CMD) atau PowerShell dan ketik
node -vdannpm -v. Jika Node.js dan npm berhasil terinstal, Anda akan melihat informasi tentang versi masing-masing.
1.4. Mempersiapkan Database
Laravel mendukung berbagai macam database, seperti MySQL, PostgreSQL, SQLite, SQL Server, dan lainnya. Pilih database yang paling Anda kuasai dan pastikan sudah terinstal dan berjalan dengan baik.
- MySQL: Jika Anda menggunakan XAMPP atau WAMP, MySQL sudah terinstal dan berjalan. Anda bisa menggunakan tool seperti phpMyAdmin untuk mengelola database MySQL.
- PostgreSQL: Download dan instal PostgreSQL dari situs resminya (https://www.postgresql.org/). Ikuti instruksi instalasinya dan pastikan PostgreSQL server berjalan.
- SQLite: SQLite adalah database berbasis file dan tidak memerlukan instalasi server. Anda hanya perlu mengaktifkan extension SQLite di
php.ini.
1.5. Memilih dan Mengkonfigurasi Web Server (Apache atau Nginx)
Web server bertugas melayani aplikasi Laravel Anda. Apache dan Nginx adalah dua web server yang paling populer.
- Apache: Jika Anda menggunakan XAMPP atau WAMP, Apache sudah terinstal dan berjalan.
- Nginx: Download dan instal Nginx dari situs resminya (https://nginx.org/en/download/). Konfigurasi Nginx cukup kompleks dan membutuhkan pemahaman tentang konfigurasi server.
Tips Penting: Jika Anda baru memulai, XAMPP atau WAMP dengan Apache adalah pilihan yang lebih mudah karena sudah terkonfigurasi secara default.
2. Proses Instalasi Laravel: Membuat Proyek Laravel Baru
Setelah semua prasyarat terpenuhi, sekarang kita bisa mulai proses cara instalasi Laravel di Windows dan membuat proyek Laravel baru.
-
Buka Command Prompt (CMD) atau PowerShell.
-
Navigasi ke direktori tempat Anda ingin menyimpan proyek Laravel Anda. Misalnya,
cd C:xampphtdocsataucd C:wamp64www. -
Gunakan perintah Composer untuk membuat proyek Laravel baru:
composer create-project --prefer-dist laravel/laravel nama-proyekGanti
nama-proyekdengan nama proyek yang Anda inginkan. Proses ini akan mengunduh dan menginstal semua dependencies yang dibutuhkan Laravel. Proses ini mungkin memakan waktu beberapa menit tergantung koneksi internet Anda.
Penjelasan Perintah:
composer create-project: Perintah Composer untuk membuat proyek baru.--prefer-dist: Menginstruksikan Composer untuk mengunduh packages dalam format dist (distribution) yang lebih cepat.laravel/laravel: Menentukan bahwa kita ingin membuat proyek Laravel.nama-proyek: Nama direktori yang akan dibuat untuk proyek Laravel Anda.
3. Konfigurasi Awal Laravel: Mengatur .env dan Database
Setelah proyek Laravel berhasil dibuat, kita perlu melakukan beberapa konfigurasi awal, terutama konfigurasi database dan environment.
-
Masuk ke direktori proyek Laravel Anda:
cd nama-proyek. -
Copy file
.env.exampledan rename menjadi.env. File.envberisi konfigurasi environment untuk aplikasi Anda, seperti konfigurasi database, API keys, dan lain-lain. -
Buka file
.envdengan text editor Anda dan edit konfigurasi database sesuai dengan database yang Anda gunakan. Contoh konfigurasi untuk MySQL:DB_CONNECTION=mysql DB_HOST=127.0.0.1 DB_PORT=3306 DB_DATABASE=nama_database DB_USERNAME=nama_pengguna DB_PASSWORD=passwordGanti
nama_database,nama_pengguna, danpassworddengan informasi database Anda.Tips Penting: Pastikan database yang Anda tentukan di
.envsudah dibuat di database server Anda. -
Generate application key menggunakan perintah Artisan:
php artisan key:generatePerintah ini akan menghasilkan sebuah key unik dan menyimpannya di file
.envsebagaiAPP_KEY.
4. Menjalankan Aplikasi Laravel: Memulai Development Server
Setelah konfigurasi selesai, kita bisa menjalankan aplikasi Laravel untuk pertama kalinya. Laravel menyediakan built-in development server yang bisa digunakan untuk pengembangan.
-
Pastikan Anda berada di direktori proyek Laravel Anda.
-
Jalankan perintah Artisan untuk memulai development server:
php artisan servePerintah ini akan menjalankan development server pada
http://127.0.0.1:8000. -
Buka browser Anda dan kunjungi
http://127.0.0.1:8000. Jika semuanya berjalan lancar, Anda akan melihat halaman selamat datang Laravel.
Tips Penting: Jika port 8000 sudah digunakan, Anda bisa menentukan port lain dengan menambahkan opsi --port pada perintah php artisan serve. Misalnya, php artisan serve --port=8080.
5. Pemecahan Masalah (Troubleshooting): Mengatasi Error Umum
Meskipun proses instalasi Laravel cukup sederhana, terkadang kita bisa menemui beberapa error. Berikut adalah beberapa error umum dan cara mengatasinya:
- Error: Class ‘PDO’ not found: Pastikan extension PDO untuk database yang Anda gunakan sudah diaktifkan di
php.ini. - Error: Composer command not found: Pastikan Composer sudah terinstal dengan benar dan direktori Composer sudah ditambahkan ke
PATHenvironment variable Windows. - Error: Mcrypt PHP extension required: Versi Laravel yang lebih lama membutuhkan Mcrypt extension. Sebaiknya gunakan Laravel versi terbaru yang tidak lagi membutuhkan Mcrypt. Jika Anda terpaksa menggunakan Laravel versi lama, Anda perlu menginstal dan mengaktifkan Mcrypt extension.
- Error: The stream or file “/path/to/your/project/storage/logs/laravel.log” could not be opened in append mode: failed to open stream: Pastikan direktori
storagedan subdirektorinya memiliki permission yang tepat agar web server dapat menulis log file.
6. Langkah Selanjutnya: Mempelajari Lebih Dalam tentang Laravel
Selamat! Anda telah berhasil melakukan cara instalasi Laravel di Windows dan menjalankan proyek Laravel pertama Anda. Sekarang, saatnya untuk mempelajari lebih dalam tentang Laravel.
- Dokumentasi Laravel: Dokumentasi resmi Laravel (https://laravel.com/docs/10.x) adalah sumber informasi terlengkap tentang Laravel.
- Laravel Bootcamp: Laravel Bootcamp (https://bootcamp.laravel.com/) adalah tutorial interaktif yang bagus untuk pemula.
- Laravel News: Laravel News (https://laravel-news.com/) adalah situs berita dan tutorial tentang Laravel.
- Laracasts: Laracasts (https://laracasts.com/) adalah situs video tutorial premium tentang Laravel dan teknologi web lainnya.
7. Menggunakan Laravel Valet for Windows: Alternatif Development Environment (Optional)
Meskipun php artisan serve sudah cukup untuk development dasar, Laravel Valet for Windows menyediakan development environment yang lebih nyaman dan powerful. Valet memungkinkan Anda melayani aplikasi Laravel Anda menggunakan URL .test tanpa perlu konfigurasi Apache atau Nginx yang rumit.
Catatan: Laravel Valet biasanya lebih cocok untuk pengguna yang sudah familiar dengan command line dan configurasi yang lebih advance.
Cara Instalasi dan Penggunaan Laravel Valet for Windows (secara garis besar):
- Install Chocolatey: Chocolatey adalah package manager untuk Windows, mirip dengan apt atau yum di Linux. Install Chocolatey dari situs resminya (https://chocolatey.org/).
- Install Prerequisites via Chocolatey: Buka Command Prompt atau PowerShell sebagai Administrator dan jalankan perintah:
choco install dnsmasq nginx php --version=8.2. Sesuaikan--version=8.2dengan versi PHP yang Anda install. - Install Laravel Valet: Instal Valet secara global menggunakan Composer:
composer global require cretueusebiu/valet-windows - Configure Valet: Jalankan
valet installuntuk mengkonfigurasi Valet. - Park Your Projects: Arahkan Valet ke direktori di mana proyek Laravel Anda berada dengan menjalankan
valet parkdi direktori tersebut. - Access Your Projects: Sekarang, Anda dapat mengakses proyek Laravel Anda di browser dengan URL
nama-proyek.test
Keuntungan Menggunakan Laravel Valet:
- Konfigurasi Minimal: Tidak perlu konfigurasi Apache atau Nginx yang rumit.
- URL Cantik: Menggunakan URL
.testyang mudah diingat. - Performa Tinggi: Valet menggunakan Nginx yang dikenal dengan performanya yang tinggi.
- Otomatis: Valet secara otomatis mendeteksi dan melayani aplikasi Laravel Anda.
8. Kesimpulan: Laravel Siap Digunakan di Windows Anda!
Dengan mengikuti panduan cara instalasi Laravel di Windows ini, Anda sekarang memiliki lingkungan pengembangan Laravel yang siap digunakan. Jangan ragu untuk bereksperimen, belajar, dan membangun aplikasi web yang luar biasa dengan Laravel. Ingatlah untuk selalu merujuk pada dokumentasi resmi Laravel untuk informasi lebih lanjut dan solusi untuk masalah yang mungkin Anda temui. Selamat berkarya!

