# Cara Install Laravel di Localhost XAMPP: Panduan Lengkap Langkah Demi Langkah
Ingin membangun aplikasi web canggih dengan Laravel tapi bingung bagaimana cara memulainya? Tenang saja! Artikel ini hadir sebagai panduan lengkap dan mudah diikuti untuk **cara install Laravel di localhost XAMPP**. Kita akan membahas langkah demi langkah, mulai dari persiapan hingga memastikan aplikasi Laravel Anda berjalan dengan sempurna. Jadi, siapkan kopi Anda dan mari kita mulai!
## 1. Persiapan Awal: Mengunduh dan Menginstal XAMPP untuk Local Development
Sebelum melangkah lebih jauh, kita perlu memastikan XAMPP sudah terinstal dan berfungsi dengan baik di komputer Anda. XAMPP adalah *package* yang berisi Apache (web server), MySQL (database), PHP, dan Perl, yang sangat penting untuk menjalankan aplikasi web berbasis PHP seperti Laravel di lingkungan *localhost*.
* **Download XAMPP:** Kunjungi situs resmi Apache Friends (apachefriends.org) dan unduh versi XAMPP yang sesuai dengan sistem operasi Anda (Windows, macOS, atau Linux). Pastikan Anda memilih versi PHP yang kompatibel dengan Laravel. Sebaiknya pilih versi PHP 8.1 atau yang lebih baru untuk kompatibilitas terbaik.
* **Instal XAMPP:** Ikuti instruksi instalasi yang diberikan. Biasanya, proses instalasi cukup sederhana dan *straightforward*. Perhatikan lokasi instalasi XAMPP, karena kita akan membutuhkannya nanti. Lokasi defaultnya biasanya di `C:xampp` (Windows) atau `/opt/lampp` (Linux).
* **Jalankan XAMPP Control Panel:** Setelah instalasi selesai, jalankan XAMPP Control Panel. Pastikan modul Apache dan MySQL berjalan dengan sukses. Jika ada masalah, periksa apakah ada aplikasi lain yang menggunakan port yang sama (biasanya port 80 dan 443 untuk Apache, dan port 3306 untuk MySQL). Jika ya, Anda perlu mengubah port XAMPP atau mematikan aplikasi yang menggunakan port tersebut.
## 2. Memastikan Versi PHP yang Tepat: Konfigurasi PHP untuk Laravel
Laravel membutuhkan versi PHP yang sesuai agar dapat berfungsi dengan baik. Umumnya, Laravel mendukung PHP 8.1 ke atas. Jadi, pastikan XAMPP Anda menggunakan versi PHP yang sesuai.
* **Cek Versi PHP:** Buka XAMPP Control Panel, klik tombol "Shell". Kemudian, ketikkan perintah `php -v` dan tekan Enter. Ini akan menampilkan versi PHP yang sedang digunakan oleh XAMPP.
* **Jika Versi PHP Kurang dari 8.1:** Anda mungkin perlu mengupgrade XAMPP atau mengatur konfigurasi PHP secara manual. Cara paling mudah adalah mengupgrade XAMPP ke versi yang lebih baru yang sudah mendukung PHP 8.1 atau lebih tinggi. Jika Anda memilih untuk mengatur konfigurasi PHP secara manual, Anda perlu mengedit file `php.ini` yang terletak di folder PHP XAMPP (contoh: `C:xamppphpphp.ini`). Cari baris yang mengaktifkan extension yang dibutuhkan Laravel (seperti `extension=openssl` , `extension=pdo_mysql` , `extension=mbstring` , `extension=tokenizer` , `extension=xml` , `extension=ctype` , `extension=json`) dan pastikan baris tersebut tidak dikomentari (tidak diawali dengan tanda titik koma `;`).
## 3. Mengunduh dan Menginstal Composer: Dependency Manager untuk PHP
Composer adalah *dependency manager* untuk PHP. Ini adalah alat yang sangat penting untuk menginstal dan mengelola *dependencies* (paket-paket kode pihak ketiga) yang dibutuhkan oleh Laravel.
* **Download Composer:** Kunjungi situs resmi Composer (getcomposer.org) dan unduh *installer* untuk sistem operasi Anda.
* **Instal Composer:** Jalankan *installer* dan ikuti instruksi yang diberikan. Pastikan Anda memilih PHP XAMPP sebagai PHP yang akan digunakan oleh Composer. Biasanya, *installer* akan mendeteksi lokasi PHP secara otomatis.
* **Verifikasi Instalasi Composer:** Buka *command prompt* atau terminal baru dan ketikkan perintah `composer -v`. Jika Composer terinstal dengan benar, ini akan menampilkan versi Composer yang sedang digunakan.
## 4. Cara Install Laravel Project Baru: Menggunakan Composer Create-Project
Setelah XAMPP dan Composer terinstal dengan benar, kita siap untuk menginstal Laravel. Cara paling umum adalah menggunakan perintah `composer create-project`.
* **Buka Command Prompt atau Terminal:** Buka *command prompt* (Windows) atau terminal (macOS/Linux).
* **Navigasi ke Folder htdocs:** Arahkan ke folder `htdocs` di dalam folder instalasi XAMPP Anda. Folder ini adalah *document root* untuk web server Apache, yang berarti semua file yang ada di folder ini dapat diakses melalui *browser*. Gunakan perintah `cd` untuk navigasi. Contoh: `cd C:xampphtdocs` (Windows) atau `cd /opt/lampp/htdocs` (Linux).
* **Jalankan Perintah `composer create-project`:** Ketikkan perintah berikut:
```bash
composer create-project laravel/laravel nama_proyek
Ganti `nama_proyek` dengan nama yang Anda inginkan untuk proyek Laravel Anda. Misalnya, `composer create-project laravel/laravel myblog`. Perintah ini akan mengunduh dan menginstal Laravel beserta semua *dependencies* yang dibutuhkan ke dalam folder bernama `nama_proyek`. Proses ini mungkin memakan waktu beberapa menit, tergantung pada kecepatan internet Anda.
- Memahami Isi Folder Proyek Laravel: Setelah proses instalasi selesai, Anda akan melihat folder baru dengan nama
nama_proyekdi dalam folderhtdocs. Folder ini berisi semua file dan folder yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi Laravel Anda. Beberapa folder penting yang perlu Anda ketahui adalah:app: Berisi kode aplikasi Anda, seperti model, controller, dan middleware.config: Berisi file konfigurasi untuk berbagai aspek aplikasi Anda, seperti database, email, dan sesi.database: Berisi migrations dan seeders untuk database Anda.public: Berisi file statis seperti CSS, JavaScript, dan gambar. Folder ini adalah document root untuk aplikasi Anda ketika diakses melalui browser.resources: Berisi views (template HTML), bahasa, dan aset lainnya.routes: Berisi definisi routes (URL) aplikasi Anda.vendor: Berisi semua dependencies yang diinstal oleh Composer.
5. Konfigurasi Database: Menghubungkan Laravel ke MySQL di XAMPP
Agar aplikasi Laravel Anda dapat menyimpan dan mengambil data, Anda perlu mengkonfigurasi koneksi ke database MySQL di XAMPP.
-
Buat Database Baru: Buka phpMyAdmin melalui browser (biasanya diakses melalui
http://localhost/phpmyadmin). Klik tombol “New” dan buat database baru dengan nama yang Anda inginkan. Misalnya,laravel_db. -
Konfigurasi File
.env: Di dalam folder proyek Laravel Anda, terdapat file bernama.env. File ini berisi konfigurasi lingkungan untuk aplikasi Anda, termasuk konfigurasi database. Buka file.envdengan text editor. -
Ubah Konfigurasi Database: Cari baris yang dimulai dengan
DB_. Ubah nilai-nilai berikut sesuai dengan konfigurasi database Anda:DB_CONNECTION=mysql DB_HOST=127.0.0.1 DB_PORT=3306 DB_DATABASE=laravel_db # Ganti dengan nama database Anda DB_USERNAME=root # Username default MySQL di XAMPP DB_PASSWORD= # Password default MySQL di XAMPP (biasanya kosong)Jika Anda menggunakan username dan password yang berbeda untuk MySQL, sesuaikan nilai
DB_USERNAMEdanDB_PASSWORDsesuai dengan credentials Anda. -
Jalankan Migrasi: Setelah konfigurasi database selesai, kita perlu menjalankan migrations untuk membuat tabel-tabel yang dibutuhkan oleh aplikasi Laravel Anda. Buka command prompt atau terminal, navigasi ke folder proyek Laravel Anda, dan jalankan perintah berikut:
php artisan migratePerintah ini akan menjalankan semua migrations yang ada di folder
database/migrations. Jika ada kesalahan, periksa konfigurasi database Anda dan pastikan database MySQL berjalan dengan benar.
6. Menjalankan Aplikasi Laravel: Mengakses Proyek Melalui Browser
Setelah semua konfigurasi selesai, kita siap untuk menjalankan aplikasi Laravel Anda melalui browser.
-
Jalankan Development Server: Buka command prompt atau terminal, navigasi ke folder proyek Laravel Anda, dan jalankan perintah berikut:
php artisan servePerintah ini akan menjalankan development server PHP pada port 8000.
-
Akses Aplikasi Melalui Browser: Buka browser Anda dan ketikkan alamat
http://localhost:8000. Jika semuanya berjalan dengan benar, Anda akan melihat halaman default Laravel. -
Konfigurasi Virtual Host (Opsional): Jika Anda ingin mengakses aplikasi Laravel Anda tanpa perlu mengetikkan
:8000di browser, Anda dapat mengkonfigurasi virtual host di Apache. Ini akan memungkinkan Anda untuk mengakses aplikasi Laravel Anda melalui nama domain lokal, misalnyamyblog.local.-
Edit File
httpd-vhosts.conf: Buka filehttpd-vhosts.confyang terletak di folder konfigurasi Apache XAMPP (contoh:C:xamppapacheconfextrahttpd-vhosts.conf). -
Tambahkan Konfigurasi Virtual Host: Tambahkan konfigurasi virtual host berikut di bagian paling bawah file:
<VirtualHost *:80> DocumentRoot "C:/xampp/htdocs/nama_proyek/public" # Ganti dengan path ke folder public proyek Anda ServerName myblog.local # Ganti dengan nama domain yang Anda inginkan <Directory "C:/xampp/htdocs/nama_proyek/public"> # Ganti dengan path ke folder public proyek Anda AllowOverride All Require all granted </Directory> </VirtualHost> -
Edit File
hosts: Buka filehostsyang terletak di folder system32 (Windows) atau/etc(Linux/macOS). Tambahkan baris berikut di bagian paling bawah file:127.0.0.1 myblog.local # Ganti dengan nama domain yang Anda inginkan -
Restart Apache: Restart server Apache melalui XAMPP Control Panel.
-
Akses Aplikasi Melalui Browser: Sekarang Anda dapat mengakses aplikasi Laravel Anda melalui browser dengan mengetikkan alamat
http://myblog.local.
-
7. Pemecahan Masalah Umum: Troubleshooting Instalasi Laravel
Meskipun proses instalasi Laravel relatif sederhana, kadang-kadang Anda mungkin menghadapi beberapa masalah. Berikut adalah beberapa masalah umum dan cara mengatasinya:
- “Class ‘PDO’ not found” atau error terkait database: Pastikan extension
pdo_mysqldiaktifkan di filephp.ini. - “Application key not set”: Jalankan perintah
php artisan key:generatedi command prompt atau terminal di dalam folder proyek Laravel Anda. - “No input file specified” atau error 404: Pastikan virtual host dikonfigurasi dengan benar, dan rewrite module (mod_rewrite) diaktifkan di Apache. Aktifkan mod_rewrite dengan menghapus tanda komentar (#) di depan baris
LoadModule rewrite_module modules/mod_rewrite.sodi filehttpd.conf(contoh:C:xamppapacheconfhttpd.conf), lalu restart Apache. Pastikan juga.htaccessfile berada di folderpublic. - Error terkait Composer: Pastikan Composer terinstal dengan benar dan dapat diakses dari command prompt atau terminal. Periksa juga koneksi internet Anda.
- Permission denied: Pastikan Anda memiliki izin yang cukup untuk menulis ke folder proyek Laravel.
8. Menggunakan Git untuk Manajemen Versi: Memastikan Kode Anda Aman dan Terkelola
Setelah proyek Laravel Anda berjalan, sangat disarankan untuk menggunakan Git untuk manajemen versi. Git memungkinkan Anda untuk melacak perubahan kode, berkolaborasi dengan pengembang lain, dan mengembalikan perubahan jika terjadi kesalahan.
-
Inisialisasi Git Repository: Buka command prompt atau terminal, navigasi ke folder proyek Laravel Anda, dan jalankan perintah berikut:
git initIni akan membuat repository Git baru di folder proyek Anda.
-
Tambahkan File ke Git: Tambahkan semua file proyek Anda ke Git dengan perintah:
git add . -
Commit Perubahan: Commit perubahan dengan perintah:
git commit -m "Initial commit" -
Buat
.gitignore: Buat file bernama.gitignoredi folder proyek Anda. File ini berisi daftar file dan folder yang tidak ingin Anda lacak dengan Git, seperti file.env(yang berisi informasi sensitif) dan foldervendor(yang berisi dependencies yang dapat diunduh ulang). Contoh isi file.gitignore:/vendor .env node_modules /public/storage storage/*.log -
Remote Repository (GitHub, GitLab, Bitbucket): Hubungkan repository lokal Anda ke remote repository di platform seperti GitHub, GitLab, atau Bitbucket. Ini akan memungkinkan Anda untuk mencadangkan kode Anda ke cloud dan berkolaborasi dengan pengembang lain.
9. Menggunakan Artisan Console: Mempermudah Pengembangan Laravel
Artisan adalah command-line interface (CLI) yang disediakan oleh Laravel. Ini menyediakan berbagai perintah yang berguna untuk mempermudah pengembangan Laravel, seperti membuat model, controller, migrations, seeders, dan banyak lagi.
- Beberapa Perintah Artisan yang Berguna:
php artisan make:model NamaModel: Membuat model baru.php artisan make:controller NamaController: Membuat controller baru.php artisan make:migration create_nama_tabel_table: Membuat migration baru untuk membuat tabel baru.php artisan migrate: Menjalankan migrations.php artisan db:seed: Menjalankan seeders.php artisan route:list: Menampilkan daftar semua routes yang terdaftar.php artisan cache:clear: Membersihkan cache aplikasi.php artisan config:cache: Membuat cache konfigurasi aplikasi.
10. Langkah Selanjutnya: Belajar Lebih Dalam tentang Laravel
Selamat! Anda telah berhasil menginstal Laravel di localhost XAMPP dan menjalankan aplikasi Laravel pertama Anda. Sekarang, saatnya untuk belajar lebih dalam tentang Laravel. Berikut adalah beberapa sumber daya yang dapat Anda gunakan:
- Dokumentasi Resmi Laravel: Dokumentasi resmi Laravel adalah sumber daya terbaik untuk mempelajari semua fitur dan konsep Laravel. Kunjungi situs resmi Laravel (laravel.com) untuk mengakses dokumentasi.
- Laravel Bootcamp: Laravel Bootcamp adalah tutorial interaktif yang memandu Anda melalui proses membangun aplikasi web sederhana dengan Laravel.
- Laracasts: Laracasts adalah situs web yang menyediakan video tutorial berkualitas tinggi tentang Laravel dan teknologi web lainnya.
- Stack Overflow: Stack Overflow adalah situs web tanya jawab di mana Anda dapat mengajukan pertanyaan tentang Laravel dan mendapatkan jawaban dari pengembang lain.
- Komunitas Laravel Indonesia: Bergabunglah dengan komunitas Laravel Indonesia di Facebook atau forum online lainnya. Anda dapat bertanya, berbagi pengetahuan, dan berkolaborasi dengan pengembang Laravel lainnya.
Dengan panduan lengkap ini, Anda sekarang memiliki dasar yang kuat untuk memulai pengembangan aplikasi web dengan Laravel di localhost XAMPP. Teruslah belajar dan bereksperimen, dan Anda akan segera menjadi pengembang Laravel yang handal! Selamat berkarya!
