Laravel adalah framework PHP yang populer dan powerful, memungkinkan developer untuk membangun aplikasi web modern dengan cepat dan efisien. Bagi Anda yang baru memulai atau ingin memperdalam kemampuan Anda dalam pengembangan web dengan PHP, Laravel adalah pilihan yang tepat. Artikel ini akan memberikan panduan lengkap bergambar tentang cara install Laravel di Windows dengan mudah. Kita akan membahas langkah demi langkah, mulai dari persiapan hingga verifikasi instalasi, sehingga Anda dapat segera memulai petualangan Anda dengan Laravel.
1. Persiapan Awal: Memastikan Komponen Pendukung Terinstal
Sebelum kita masuk ke proses cara install Laravel di Windows, ada beberapa komponen penting yang perlu Anda pastikan sudah terpasang di sistem Anda. Komponen-komponen ini adalah fondasi yang diperlukan agar Laravel dapat berjalan dengan baik.
- PHP: Laravel dibangun dengan PHP, jadi tentu saja Anda memerlukan interpreter PHP terinstal. Versi PHP yang disarankan untuk Laravel adalah PHP 7.4 atau lebih tinggi. Anda bisa mendownload PHP dari situs resmi PHP (https://www.php.net/downloads). Pastikan Anda memilih versi yang sesuai dengan sistem operasi Anda (Windows) dan arsitektur (32-bit atau 64-bit). Setelah diunduh, ekstrak file PHP ke direktori yang mudah diingat, misalnya
C:php. - Composer: Composer adalah dependency manager untuk PHP. Ia membantu Anda mengelola library dan package yang dibutuhkan oleh proyek Laravel Anda. Anda bisa mendownload Composer dari situs resminya (https://getcomposer.org/download/). Ikuti petunjuk instalasi yang diberikan. Selama instalasi, pastikan Anda mengarahkannya ke file
php.exeyang sudah Anda unduh dan ekstrak tadi (contoh:C:phpphp.exe). - Text Editor/IDE: Anda membutuhkan text editor atau Integrated Development Environment (IDE) untuk menulis kode. Ada banyak pilihan yang tersedia, seperti Visual Studio Code, Sublime Text, PHPStorm, dan lain-lain. Visual Studio Code (VS Code) adalah pilihan populer karena gratis, ringan, dan memiliki banyak extension yang berguna untuk pengembangan PHP dan Laravel.
- Optional: XAMPP/Laragon (Jika belum punya): XAMPP atau Laragon adalah package yang berisi Apache web server, MySQL database, dan PHP. Jika Anda belum memiliki web server dan database, XAMPP atau Laragon bisa menjadi solusi yang mudah. Laragon lebih ringan dan dioptimalkan untuk pengembangan Laravel. Anda bisa mendownload XAMPP (https://www.apachefriends.org/index.html) atau Laragon (https://laragon.org/) sesuai preferensi Anda. Jika sudah memiliki web server dan database terpisah, Anda bisa melewati langkah ini.
Memverifikasi Instalasi PHP dan Composer:
Setelah menginstal PHP dan Composer, pastikan semuanya berjalan dengan baik. Buka Command Prompt (CMD) dan ketik perintah berikut:
php -v
composer -v
Jika Anda melihat informasi versi PHP dan Composer, berarti instalasi berhasil. Jika tidak, periksa kembali path environment variable Anda dan pastikan direktori PHP dan Composer sudah ditambahkan.
2. Mengkonfigurasi Path Environment Variable untuk PHP
Agar PHP dan Composer dapat diakses dari mana saja di Command Prompt, Anda perlu menambahkan direktori instalasinya ke Path Environment Variable. Berikut caranya:
- Cari “Edit the system environment variables” di Windows Search Bar dan buka.
- Klik tombol “Environment Variables…”.
- Pada bagian “System variables”, cari variabel bernama “Path” dan klik “Edit…”.
- Klik “New” dan tambahkan direktori instalasi PHP (contoh:
C:php). - Klik “New” lagi dan tambahkan direktori
vendor/bindi dalam direktori instalasi Composer Anda (biasanya di%APPDATA%Composervendorbin). - Klik “OK” untuk menyimpan perubahan.
Setelah menambahkan path, tutup dan buka kembali Command Prompt agar perubahan diterapkan. Coba lagi perintah php -v dan composer -v untuk memastikan konfigurasi berhasil.
3. Memilih Metode Instalasi Laravel: Composer atau Laravel Installer
Ada dua cara utama untuk cara install Laravel di Windows: menggunakan Composer atau menggunakan Laravel Installer. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
- Menggunakan Composer (Disarankan untuk Pemula): Cara ini paling umum dan disarankan untuk pemula karena sederhana dan mudah diikuti. Composer akan mengunduh semua file dan dependensi Laravel yang diperlukan secara otomatis.
- Menggunakan Laravel Installer: Laravel Installer adalah package global yang memungkinkan Anda membuat proyek Laravel baru dengan perintah
laravel new. Cara ini lebih cepat dan efisien jika Anda sering membuat proyek Laravel baru.
Instalasi menggunakan Composer:
Kita akan fokus pada instalasi menggunakan Composer karena lebih umum dan cocok untuk pemula.
4. Install Laravel Menggunakan Composer: Langkah Demi Langkah
Inilah langkah inti dari cara install Laravel di Windows menggunakan Composer:
-
Buka Command Prompt (CMD): Buka Command Prompt sebagai administrator. Ini penting untuk menghindari masalah perizinan.
-
Navigasi ke Direktori Proyek: Gunakan perintah
cduntuk berpindah ke direktori tempat Anda ingin menyimpan proyek Laravel Anda. Contoh:cd C:xampphtdocsAtau, jika Anda menggunakan Laragon:
cd C:laragonwwwAtau, Anda bisa membuat direktori baru di mana pun Anda suka, contoh:
cd C:Projects -
Jalankan Perintah Instalasi Laravel: Ketik perintah berikut dan tekan Enter:
composer create-project --prefer-dist laravel/laravel nama-proyekGanti
nama-proyekdengan nama proyek Laravel yang Anda inginkan (contoh:blog-saya).Composer akan mulai mengunduh dan menginstal semua dependensi Laravel yang diperlukan. Proses ini mungkin memakan waktu beberapa menit, tergantung pada kecepatan internet Anda.
-
Tunggu Proses Instalasi Selesai: Setelah proses instalasi selesai, Anda akan melihat pesan yang mengindikasikan bahwa proyek Laravel berhasil dibuat.
5. Konfigurasi Environment Laravel (.env File)
Setelah berhasil cara install Laravel di Windows, langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi environment proyek Anda. File .env berisi pengaturan penting seperti koneksi database, debug mode, dan lain-lain.
-
Buka Direktori Proyek: Buka direktori proyek Laravel yang baru Anda buat (contoh:
C:xampphtdocsblog-saya). -
Buka File
.env: Buka file.envdengan text editor Anda. Jika Anda tidak melihat file.env, kemungkinan besar tersembunyi. Pastikan Anda mengaktifkan opsi “Show hidden files” di Windows Explorer. -
Konfigurasi Database: Ubah pengaturan database sesuai dengan konfigurasi database Anda. Secara default, Laravel menggunakan MySQL dengan konfigurasi berikut:
DB_CONNECTION=mysql DB_HOST=127.0.0.1 DB_PORT=3306 DB_DATABASE=laravel DB_USERNAME=root DB_PASSWORD=Ganti
DB_DATABASE,DB_USERNAME, danDB_PASSWORDdengan nama database, username, dan password database Anda. Jika Anda menggunakan database lain (seperti PostgreSQL), ubahDB_CONNECTIONsesuai dengan itu. -
Konfigurasi App Key: Setelah mengkonfigurasi database, Anda perlu generate application key. Buka Command Prompt, navigasi ke direktori proyek Anda, dan jalankan perintah berikut:
php artisan key:generatePerintah ini akan menghasilkan application key baru dan menyimpannya di file
.env. App key digunakan untuk mengenkripsi data dan melindungi aplikasi Anda.
6. Menjalankan Aplikasi Laravel: Server Pengembangan
Setelah semua konfigurasi selesai, Anda siap menjalankan aplikasi Laravel Anda. Laravel menyediakan server pengembangan bawaan yang mudah digunakan.
-
Buka Command Prompt: Buka Command Prompt, navigasi ke direktori proyek Anda.
-
Jalankan Server Pengembangan: Ketik perintah berikut dan tekan Enter:
php artisan servePerintah ini akan menjalankan server pengembangan Laravel di localhost dengan port 8000 (secara default). Anda akan melihat pesan seperti ini:
Laravel development server started: http://127.0.0.1:8000 -
Buka Aplikasi di Browser: Buka browser Anda dan ketik
http://127.0.0.1:8000atauhttp://localhost:8000di address bar. Jika semuanya berjalan dengan baik, Anda akan melihat halaman default Laravel.
7. Troubleshooting: Mengatasi Masalah Umum
Meskipun proses instalasi Laravel relatif mudah, terkadang Anda mungkin menghadapi masalah. Berikut beberapa masalah umum dan solusinya:
- Error “Class ‘PDO’ not found”: Ini berarti extension PDO (PHP Data Objects) belum diaktifkan di PHP Anda. Buka file
php.ini(biasanya terletak di direktori instalasi PHP), cari barisextension=pdo_mysql(atauextension=pdo_pgsqljika Anda menggunakan PostgreSQL), dan hapus tanda komentar (;) di depannya. Simpan filephp.inidan restart web server Anda. - Error “Composer is not recognized as an internal or external command”: Ini berarti direktori instalasi Composer belum ditambahkan ke Path Environment Variable Anda. Ikuti langkah-langkah di bagian 2 untuk menambahkan path Composer.
- Error “The stream or file “/path/to/laravel/storage/logs/laravel.log” could not be opened in append mode”: Ini adalah masalah perizinan. Pastikan web server Anda memiliki izin untuk menulis ke direktori
storage/logsdi proyek Laravel Anda. - Aplikasi tidak menampilkan halaman default Laravel: Pastikan Anda sudah menjalankan server pengembangan dengan perintah
php artisan servedan membuka alamat yang benar di browser Anda.
8. Penggunaan Database Migrations: Membuat Struktur Database
Laravel menggunakan migrations untuk mengelola struktur database. Migrations adalah file PHP yang berisi instruksi untuk membuat dan mengubah tabel database.
-
Buat Migration: Untuk membuat migration baru, gunakan perintah berikut:
php artisan make:migration create_users_tableGanti
create_users_tabledengan nama migration yang Anda inginkan. Perintah ini akan membuat file migration baru di direktoridatabase/migrations. -
Edit Migration: Buka file migration yang baru Anda buat dan definisikan struktur tabel. Contoh:
<?php use IlluminateDatabaseMigrationsMigration; use IlluminateDatabaseSchemaBlueprint; use IlluminateSupportFacadesSchema; class CreateUsersTable extends Migration { /** * Run the migrations. * * @return void */ public function up() { Schema::create('users', function (Blueprint $table) { $table->id(); $table->string('name'); $table->string('email')->unique(); $table->timestamp('email_verified_at')->nullable(); $table->string('password'); $table->rememberToken(); $table->timestamps(); }); } /** * Reverse the migrations. * * @return void */ public function down() { Schema::dropIfExists('users'); } } -
Jalankan Migrations: Untuk menjalankan semua migrations yang tertunda, gunakan perintah berikut:
php artisan migratePerintah ini akan membuat tabel-tabel yang didefinisikan dalam file migrations ke database Anda.
9. Menggunakan Routing: Mendefinisikan Halaman Aplikasi
Routing adalah proses memetakan URL ke controller yang sesuai. Laravel menggunakan sistem routing yang fleksibel dan mudah digunakan.
-
Buka File
routes/web.php: File ini berisi definisi route untuk aplikasi web Anda. -
Definisikan Route: Untuk mendefinisikan route baru, tambahkan kode berikut ke file
routes/web.php:Route::get('/', function () { return view('welcome'); });Kode ini akan memetakan URL
/ke viewwelcome. Viewwelcomeadalah halaman default Laravel yang kita lihat saat pertama kali menjalankan aplikasi. -
Buat Controller (Opsional): Anda bisa menggunakan controller untuk memisahkan logika aplikasi dari route. Untuk membuat controller baru, gunakan perintah berikut:
php artisan make:controller HomeControllerPerintah ini akan membuat file controller baru di direktori
app/Http/Controllers. -
Update Route untuk Menggunakan Controller: Ubah route Anda untuk menggunakan controller:
Route::get('/', [HomeController::class, 'index']);Kode ini akan memetakan URL
/ke methodindexdi controllerHomeController.
10. Blade Templating Engine: Membuat Tampilan yang Dinamis
Blade adalah templating engine yang disediakan oleh Laravel. Blade memungkinkan Anda membuat tampilan yang dinamis dan reusable dengan mudah.
-
Buat View: View disimpan di direktori
resources/views. Buat file view baru (contoh:resources/views/home.blade.php). -
Tulis Kode HTML dan Blade: Tulis kode HTML dan Blade di file view. Contoh:
<!DOCTYPE html> <html> <head> <title>Halaman Utama</title> </head> <body> <h1>Selamat Datang di Halaman Utama!</h1> <p>Ini adalah contoh halaman menggunakan Blade.</p> </body> </html> -
Tampilkan View di Controller: Di controller Anda, gunakan fungsi
view()untuk menampilkan view:public function index() { return view('home'); }
11. Kesimpulan: Laravel Siap Digunakan!
Selamat! Anda telah berhasil cara install Laravel di Windows dengan mudah dan menjalankan aplikasi Laravel pertama Anda. Sekarang Anda bisa menjelajahi fitur-fitur Laravel lainnya dan membangun aplikasi web yang powerful dan modern. Jangan ragu untuk membaca dokumentasi resmi Laravel (https://laravel.com/docs) untuk mempelajari lebih lanjut. Selamat mencoba dan semoga sukses!
12. Langkah Selanjutnya: Sumber Daya Belajar Laravel
Setelah berhasil menginstal Laravel, langkah selanjutnya adalah belajar dan mendalami framework ini. Berikut beberapa sumber daya belajar Laravel yang bisa Anda manfaatkan:
- Dokumentasi Resmi Laravel: Sumber daya paling komprehensif dan up-to-date.
- Laravel Daily: Blog dan video tutorial tentang Laravel.
- Laracasts: Platform belajar Laravel dengan video tutorial berkualitas tinggi. (Berbayar, tetapi sangat recommended).
- FreeCodeCamp: Channel YouTube dengan banyak tutorial Laravel gratis.
- Stack Overflow: Tempat bertanya dan mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seputar Laravel.
- Laravel News: Situs berita dan informasi terbaru tentang Laravel.
Dengan sumber daya yang tepat dan semangat belajar yang tinggi, Anda akan segera menjadi seorang developer Laravel yang handal! Teruslah berlatih dan membangun proyek-proyek kecil untuk mengasah kemampuan Anda. Good luck!

